Salin Artikel

Tempat "Ngetem" Jadi Lokasi Pedagang, Sopir Angkot di Pematangsiantar Mogok

Aksi spontan itu berhenti setelah Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pematangsiantar Junaedi Sitanggang mengakomodasi tuntutan para sopir.

Deretan angkutan umum dalam kota maupun angkutan desa (Angdes) memblokade jalan di Jalan Merdeka, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Sutoyo Pematangsiantar Jumat (27/9/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Sopir Angdes merek GOK, Fery, mengatakan, para sopir protes karena tempat ngetem dan menaikkan penumpang dijadikan lapak jualan sementara pascakebakaran Lantai II Gedung IV Pasar Horas.

Pemindahan lapak itu merupakan opsi yang ditawarkan oleh Pemkot Pematangsiantar kepada pedagang yang terdampak kebakaran yang terjadi pada, Minggu (22/9/2024).

“Halte kami di sini. Kami juga cari makan, janganlah diganggu. Mereka memutuskan secara sepihak tanpa melibatkan kami,” ujar Fery.

Pantauan di lokasi, sejumlah sopir juga melakukan aksi mogok sampai ke Jalan Merdeka simpang Jalan Wahidin. Anggota Dinas Perhubungan dan Polantas turun ke jalan mengatur lalu lintas. Arus kendaraan bermotor terpaksa dialihkan.

Tak lama kemudian, rombongan pejabat Pemkot Pematangsiantar yang dipimpin (Sekda) Kota Pematangsiantar Junaedi Sitanggang datang menemui para sopir di Jalan Sutoyo.

Setelah mendengar keluhan para sopir, Junaedi mengatakan, Pemkot Pematangsiantar akan membatalkan rencana pemindahan lapak jualan sementara dari lokasi itu. Para sopir pun setuju dan menghentikan aksi blokade jalan.

“Kita sudah menerima sejumlah masukan. Untuk kepentingan bersama dan kepada semua pihak, maka lapak ini akan dipindahkan nantinya,” ujar dia.

Sesuai kesepakatan, para pedagang diizinkan berdagang di pinggir Jalan Merdeka, tepat di depan Gedung IV Pasar Horas.

Pemko Pematangsiantar telah memasang garis sekat-sekat putih di sepanjang jalan sebagai tempat deretan lapak pedagang.

Dari hasil pendataan yang dilakukan Pemkot Pematangsiantar, terdapat sebanyak 221 orang pedagang di Lantai I dan 102 orang pedagang di lantai II Gedung IV Pasar Horas Jaya

Pemkot Pematangsiantar juga memberikan bantuan sosial senilai senilai Rp 1 Juta untuk pedagang di Lantai I, dan pedagang di lantai II mendapat bantuan modal Rp. 6 Juta ditambah bantuan sosial Rp 1 Juta.

https://medan.kompas.com/read/2024/09/27/170146278/tempat-ngetem-jadi-lokasi-pedagang-sopir-angkot-di-pematangsiantar-mogok

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com