"Kami kader PDI-P harus tegak lurus dengan keputusan ketua umum (mendukung Masinton)," kata Camelia saat diwawancarai di salah satu kafe di Kota Medan pada Senin (14/10/2024).
Ferdinad Simorangkir, selaku kuasa hukum Camelia, menambahkan, pihaknya mengerti bahwa saat ini Masinton adalah kader PDI-P yang maju sebagai calon bupati Tapteng.
Di dalam proses politik itu, Masinton berkompetisi melawan pasangan calon Khairul Kiyedi Pasaribu dan Darwin Sitompul. Namun, Ferdinand membantah jika kasus Camelia berkaitan dengan Pilkada tersebut.
Sebab, pihaknya menegaskan tidak mendukung pasangan Khairul dan Darwin. Melainkan, mendukung calon dari PDI-P.
"Bilamana ada orang yang menarasikan bahwa ini adalah masalah politik. Kami sampaikan tidak ada sama sekali," ucap Ferdinand.
"Jadi ketika saudara Masinton menyatakan tidak tegak lurus, ya itu silakan dipertanyakan ke Masinton. Narasi mereka tidak benar. Kita bantah," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPD PDI-P Sumatera Utara Aswan Jaya menyampaikan perselisihan antara Masinton dengan Camelia berkaitan dengan perjuangan Masinton maju sebagai bupati Tapteng.
Dia mengungkapkan, ada 4 kader yang bertugas di DPRD Tapteng, diduga tidak tunduk terhadap keputusan partai.
“Mereka tidak pernah menghadiri undangan konsolidasi partai yang diselenggarakan oleh DPC PDI-P Tapteng. Dari 4 orang itu, termasuk Camelia,” kata Aswan kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Selasa (8/10/2024).
“Makanya sebetulnya, saat kejadian, Masinton hendak menegaskan agar seluruh kader partai di Tapteng untuk solid, tegak lurus dengan keputusan partai. Masinton tidak sampai menarik baju Camelia, hanya mengguit,” sambungnya.
https://medan.kompas.com/read/2024/10/15/074018878/camelia-bantah-tak-dukung-masinton-hingga-berujung-penarikan-baju