Diduga, Netty menjadi korban pembunuhan oleh salah satu penghuni kos.
Hartika Sari, seorang warga sekitar, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.20 WIB.
Saat itu, Hartika sedang berjualan nasi di samping rumah korban.
Ia melihat seorang pria berinisial A, yang merupakan penghuni kos, keluar dari rumah Netty.
"Saya pas ngantar nasi dengar suara ngorok gitu dari arah rumah korban. Lalu, saya berhenti," kata Hartika.
Hartika sempat menghentikan langkah A dan mempertanyakan apa yang terjadi pada korban.
"Dibilang dia (si A), kakak itu gila. Terus saya diam lah," ungkapnya.
Ia kemudian bergegas untuk melihat kondisi Netty dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dengan posisi telentang di lantai, sementara darah mengalir dari kepala korban.
Namun, Hartika mengaku tidak berani melihat lebih dekat luka yang ada di tubuh Netty.
"Setelah itu, saya mau kejar dia (si A). Sempat saya teriak rampok begitu. Cuma karena sepi, tidak ada orang yang membantu. Jadi dia pergi entah ke mana," tambahnya.
Tak lama setelah kejadian, personel kepolisian dan tim inafis tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban.
Jenazah Netty kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.
Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com masih berusaha mengkonfirmasi Kepala Unit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Poltak Tambunan, namun belum mendapatkan jawaban.
https://medan.kompas.com/read/2024/10/23/115542578/pemilik-kosan-ditemukan-tewas-di-medan-dengan-kepala-terluka-parah