Salin Artikel

Kampanye di Kampung Istrinya, Edy Rahmayadi Diberi Marga Nasution

Pada acara tersebut, ia secara resmi diberi gelar adat "Mangaraja Sojuangon Perkasa Alam Nasution" sebagai bagian dari ikatan pernikahannya dengan Nawal Lubis, yang berasal dari marga Lubis.

"Gelar saya adalah Mangaraja Sojuangon Perkasa Alam Nasution, dan itu karena saya menikah dengan Boru Lubis," ujar Edy dalam sambutannya, Sabtu (2/11/2024).

Edy menyoroti pentingnya menjaga kearifan lokal sebagai bagian dari kekayaan budaya.

Menurutnya, keberagaman budaya merupakan kebesaran Sumatra Utara dan Indonesia secara keseluruhan.

"Dengan kita merawat kearifan-kearifan lokal, berarti kita menyayangi bangsa Indonesia ini," ucapnya.

Mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dan Panglima Komando Daerah Militer I Bukit Barisan ini menyebut bahwa setiap kali datang ke Mandailing, ia disambut hangat oleh para raja dan tokoh adat.

Edy juga mengenang pengalaman pertamanya mendapatkan gelar Nasution yang penuh dengan rangkaian adat istiadat dan aktivitas yang melelahkan.

"Saya di sini dari jam 4 sore sampai jam 4 pagi, rapat dengan raja-raja dan menortor. Waktu saya tentara, latihan tak secapek itu," katanya.

Sebagai orang bersuku Melayu yang menikah dengan wanita berdarah Mandailing, Edy merasa kehormatan tersebut menjadi bagian penting dari sejarah hidupnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat setempat atas sambutan yang begitu hangat.


Di tengah acara tersebut, Edy juga memohon doa serta dukungan masyarakat Mandailing Natal untuk menghadapi kontestasi politik yang akan datang.

"Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita semua," ujar Edy. Ia berharap dapat terus semangat dalam perjuangannya bersama sang istri untuk memegang amanah rakyat.

Sekretaris Tim Pemenangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri, Muchrid 'Coki' Nasution, menambahkan bahwa masyarakat Madina telah lama menganggap Edy sebagai bagian dari mereka karena ikatan adat dan pernikahan tersebut.

"Pak Edy adalah bagian dari masyarakat Mandailing Natal," kata Coki.

Jadwal kampanye Edy Rahmayadi-Hasan Basri

Sebagai calon gubernur Sumatra Utara nomor urut 2, Edy bersama pasangannya, Hasan Basri Sagala, direncanakan melakukan kampanye empat hari di Kabupaten Mandailing Natal dan Kota Padangsidimpuan mulai 1 hingga 3 November 2024.

Setelahnya, mereka akan melanjutkan kampanye ke Tapanuli Selatan (Tapsel) dan daerah lainnya.

Dalam Pilkada Sumut 2024, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri didukung oleh PDIP, Partai Gelora, Ummat, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Buruh, serta Hanura.

Mereka akan bersaing dengan pasangan Bobby Nasution-Surya, yang diusung oleh koalisi Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Perindo, PPP, dan PSI.

https://medan.kompas.com/read/2024/11/03/125620078/kampanye-di-kampung-istrinya-edy-rahmayadi-diberi-marga-nasution

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com