Salin Artikel

Polisi Selidiki Kasus Pelemparan Bobby dan Edy usai Debat Pilkada Sumut

Calon gubernur nomor urut 1, Bobby Nasution, mengalami pelemparan terhadap mobilnya saat meninggalkan lokasi debat.

Sementara itu, rombongan calon gubernur nomor urut 2, Edy Rahmayadi, juga dilempar dengan botol air mineral saat berjalan menemui pendukungnya setelah debat.

Kedua kubu telah melaporkan insiden ini kepada pihak kepolisian.

Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kabid Humas Polda Sumut, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi untuk mengungkap fakta sebenarnya terkait kejadian tersebut.

"Polisi merespons dugaan kejadian tersebut dengan melakukan investigasi," ujar Hadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/11/2024).

Hadi menjelaskan bahwa peristiwa pelemparan terjadi setelah debat selesai, dan pihaknya tetap melakukan pengawalan maksimal terhadap kedua paslon saat meninggalkan lokasi.

"Kejadian itu pasca debat kedua Pilgubsu selesai. Prosedur tetap pengamanan dan pengawalan juga dilakukan terhadap kedua paslon saat meninggalkan lokasi," katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada polisi demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama berlangsungnya Pilkada 2024 agar tetap aman, nyaman, dan kondusif.

"Kita mengimbau kepada masyarakat untuk menyerahkan proses penyelidikan ini kepada Polisi dan meminta tetap menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif," ungkapnya.

Sebelumnya, Yance Aswin, Ketua Tim Hukum Edy Rahmayadi-Hasan Basri, menjelaskan bahwa insiden pelemparan botol terjadi saat rombongan Edy-Hasan baru keluar dari lokasi debat dan berjalan kaki menyapa pendukungnya sebelum naik ke mobil.

Tiba-tiba, botol air mineral dilempar dari arah pendukung calon gubernur Bobby Nasution dan Surya, yang sempat mengenai Edy.

Sementara itu, berdasarkan video viral yang beredar, mobil hitam yang membawa Bobby Nasution terlihat keluar dari Hotel Santika Dyandra dan memasuki Jalan Pengadilan.

Sejumlah orang tampak berada di bahu jalan di sebelah kiri dan kanan.

Saat mobil tersebut membelok ke arah Jalan Kapten Maulana Lubis, sekelompok orang melemparkan benda-benda ke arah mobil.

Mobil kepolisian yang mengawal Bobby sempat berhenti sejenak sebelum meninggalkan lokasi kejadian.

Ketua Tim Pemenangan Bobby-Surya, Hinca Panjaitan, meskipun tidak mendetailkan jenis benda yang dilemparkan, memastikan bahwa pelemparan tersebut benar terjadi.

"Saya kebetulan ada di situ, meski jaraknya jauh, karena saya juga di mobil. Tapi (saya) melihat sendiri, terjadi apa yang kita sebut tadi malam itu, ada pelemparan. Tapi kita tidak tahu siapa yang melempar, dan suara (karena lemparan) itu ada," ujar Hinca, Kamis (7/11/2024).

https://medan.kompas.com/read/2024/11/07/221151078/polisi-selidiki-kasus-pelemparan-bobby-dan-edy-usai-debat-pilkada-sumut

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com