Edy mengungkapkan, program pembangunan jalan di Kepulauan Nias yang dulu direncanakannya kini terhenti.
Program itu masuk proyek multiyears senilai Rp 2,7 triliun untuk pembangunan jembatan dan jalan di Sumatera Utara.
Pendanaan proyek ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut tahun 2022–2024.
Namun, proyek tersebut dihentikan pada Juni 2024, setelah Edy tidak lagi menjabat sebagai gubernur.
Progres pembangunan yang sudah terealisasi mencapai 74 persen dari 163 ruas jalan yang direncanakan.
"Belum sempat dibangun di Nias ini, namun karena berakhir masa jabatan saya 5 September 2023 lalu, akhirnya proyek itu dihentikan. Supaya nanti kalau itu jadi, biar tidak menjadi karpet merah bagi Edy untuk jadi gubernur lagi," ujar Edy dalam keterangan tertulisnya.
Edy juga menyampaikan bahwa dia sudah delapan kali mengunjungi Nias.
Kunjungan itu dilakukan sejak ia menjabat sebagai Pangdam 1 Bukit Barisan pada 2016 hingga menjadi gubernur.
Setiap kali datang ke Nias, Edy selalu membawa bantuan. Salah satu yang diingatnya adalah pengiriman tiga genset berkapasitas besar ke Pulau Nias saat terjadi pemadaman listrik pada 2016.
"Saya kirim pakai Hercules (pesawat), tapi karena enggak bisa landing di lapangan di Nias ini, akhirnya mendarat di Sibolga dan dibawa pakai kapal ke sini," kata Edy.
Ia bersyukur pemerintah bersama berbagai pihak berhasil memulihkan listrik di Nias. Tujuannya saat itu adalah membantu penerangan masyarakat Nias yang terkena dampak pemadaman listrik.
https://medan.kompas.com/read/2024/11/16/112234278/edy-klaim-punya-program-pembangunan-jalan-di-nias-tapi-dihentikan