Salin Artikel

Tinjau Banjir Sebelum ke TPS, Edy Rahmayadi: Luapan Sungai Deli 1,5 Meter

MEDAN, KOMPAS.com - Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi, meninjau situasi banjir di kawasan Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang sebelum menyalurkan suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Rabu (27/11/2024).

Edy mengaku prihatin dengan kondisi banjir yang melanda daerah tersebut.

Edy menjelaskan, lokasi yang dia tinjau adalah kawasan Sungai Deli, meskipun tidak merinci area spesifik yang terdampak.

"Sungai Deli banjir, begitu besarnya banjir itu, sampai lebih dari 1,5 meter. Sehingga saya harus tadi habis salat subuh, saya harus melihat tempat banjir itu," ujar Edy usai mencoblos di TPS 044 Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kota Medan.

Dia menambahkan, banjir ini tentunya berdampak bagi masyarakat, terutama saat pemungutan suara Pilkada Sumut berlangsung.

"Sudah pasti, sudah pasti hujan seperti ini pun sangat berpengaruh kepada masyarakat, begitu melihat kita TPS-nya itu, TPS-nya pun sudah becek seperti itu," tambahnya.

Pantauan Kompas.com di lokasi TPS Edy pada pukul 08.00, terlihat lantai TPS becek akibat hujan lebat yang mengguyur.

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terlihat sibuk memasang tenda plastik tambahan untuk menghalau air yang masuk dari samping tenda.

Karena intensitas hujan yang tinggi, lantai tenda di TPS 044 tergenang air dengan ketinggian sekitar 3-5 cm.

Ketua KPPS 044, Sari menjelaskan, kondisi ini berbeda dengan Pilkada sebelumnya.

"Pilkada sebelumnya nggak hujan, nggak banjir. Ini karena kondisi alam. (Jadi) kalau nggak hujan, nggak banjir, tapi karena kondisi alam, cemana mau kita bilang," ungkapnya.

Saat proses pencoblosan, Edy terlihat hadir bersama keluarga, termasuk Ibu, anak, istri, dan menantunya.

Dia mencoblos pada pukul 09.00 dan menunjukkan optimisme untuk memenangkan Pilkada Sumut.

"Optimisme saya akan menjadi Gubernur Sumatera 2025-2030 apabila Allah berkehendak," kata Edy kepada wartawan usai memilih.

Mantan Pangkostrad ini juga menegaskan bahwa dia tidak mempersoalkan berapa pun persentase kemenangannya.

"1 persen pun, yang penting menang," tandasnya.

https://medan.kompas.com/read/2024/11/27/124003078/tinjau-banjir-sebelum-ke-tps-edy-rahmayadi-luapan-sungai-deli-15-meter

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com