Salin Artikel

Komplotan Pencuri Uang Rp 150 Juta dari Mobil KPU Langkat Ditangkap, Satu Masih Buron

Kepala Polres Langkat AKBP David Triyo Prasojo mengungkapkan bahwa dua pelaku, Lambok Panjaitan alias Jait (45) dan Askalani Adnan alias Lani (57), telah diamankan.

David menjelaskan, penyidik awalnya mengidentifikasi pelaku dari rekaman CCTV di sekitar bank tempat korban menarik uang.

Polisi kemudian melacak keberadaan Lambok yang sedang berada di rumahnya di Jalan Kongsi, Kecamatan Patumbak, Deli Serdang.

Pada Selasa (17/12/2024), polisi berhasil menangkap Lambok dan melakukan interogasi. Lambok mengakui telah beraksi bersama dua kawannya, Adnan dan Indra Nababan.

Polisi melanjutkan pengembangan dan menangkap Adnan di rumahnya yang terletak di Jalan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota. Adnan juga mengakui perbuatannya.

"Sementara satu pelaku lainnya sudah tidak ada di rumahnya saat kami datang. Ini lah yang masih diburu," kata David kepada Kompas.com melalui telepon pada Kamis (19/12/2024).

David menambahkan, peran Adnan adalah merusak pintu mobil korban dengan menggunakan kunci T dan mengambil uang tersebut.

Sementara Lambok memantau situasi dari dalam mobil, sedangkan Indra memantau dari luar menggunakan sepeda motor.

"Mereka beraksi dengan menggunakan satu unit mobil dan satu sepeda motor," ungkap David.

Sebelumnya, uang senilai Rp 150 juta hilang dicuri dari mobil Santi Hariati pada Selasa (26/11/2024) saat mobilnya diparkir di Jalan Perniagaan, Kecamatan Stabat. Polisi saat ini masih menyelidiki kasus ini.

Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo menjelaskan, kejadian terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, saat Santi baru saja menarik uang dari Bank Sumut dan memarkir mobilnya di dekat warung cendol.

“Korban mengambil uang senilai Rp 150 juta di Bank Sumut dan meletakkannya di dalam mobil,” ujar David.


Saat korban membeli cendol, alarm mobil tiba-tiba berbunyi. Ketika Santi memeriksa, ia mendapati pintu mobilnya dalam keadaan rusak dan uang yang ada di dalamnya hilang.

Korban kemudian melapor ke Polres Langkat. Polisi memeriksa sejumlah saksi, rekaman CCTV, dan petunjuk lainnya untuk mengungkap pelaku.

David menambahkan, polisi masih mendalami apakah uang tersebut milik pribadi atau institusi, serta memeriksa kondisi pintu mobil saat ditinggalkan, apakah terkunci atau tidak.

“Untuk lengkapnya, nanti akan disampaikan. Kami masih fokus untuk mengungkap pelaku,” ujarnya.

Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi, yang terus bekerja untuk menemukan pelaku lainnya dan mengembalikan kerugian yang dialami korban.

https://medan.kompas.com/read/2024/12/19/181225478/komplotan-pencuri-uang-rp-150-juta-dari-mobil-kpu-langkat-ditangkap-satu-masih

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com