Salin Artikel

Banjir di Simalungun, Satu Rumah Hanyut dan Menewaskan Suami Istri

Kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (24/12/2024) sore, sekitar pukul 18.00 WIB, di Huta I, Nagori Bangun Raya, Kecamatan Raya Kahean.

Satu rumah semi permanen yang dihuni oleh Ramiden Damanik (70) dan istrinya, Saniah Saragih (41), dilaporkan hanyut terbawa arus deras dari sungai Bah Sombu.

Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga setempat mengenai rumah yang tersapu banjir.

Setelah dilakukan pengecekan di lokasi, hanya fondasi berupa lantai semen yang tersisa, sementara material bangunan rumah dan sepeda motor ditemukan tidak jauh dari lokasi.

Menurut keterangan saksi, Saniah baru saja pulang dari mencari brondolan sawit di Simpang Lapangan Bola Sindar Raya pada pukul 17.00 WIB.

Sebelum kejadian, ia sempat menunjukkan kondisi sungai yang mulai meluap melalui siaran langsung di Facebook.

Saksi lainnya melaporkan bahwa pada pukul 15.00 WIB, Ramiden Damanik terlihat duduk di teras rumah dan mengungkapkan bahwa dirinya sedang sakit.

Choky melanjutkan bahwa pencarian terhadap kedua korban dilakukan oleh pihak kepolisian yang dibantu oleh masyarakat hingga pukul 23.00 WIB dan dilanjutkan pada Rabu (25/12/2024) pagi.

“Pencarian terhadap dua orang korban dibantu oleh masyarakat dan keluarga korban di sepanjang aliran Sungai Bah Sombu,” kata Choky dalam keterangan tertulis kepada KOMPAS.com, Rabu malam.

Tim pencarian dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari personel BPBD, Koramil 20 Raya, Polsek Raya Kahean, staf kantor kecamatan, dan warga setempat.

Tim pencarian bergerak dari rumah korban ke arah Huta IV Maratur, Nagori Sambosar Raya, dan tim lainnya menuju arah sebaliknya.

Pada Rabu sekitar pukul 10.15 WIB, jasad Saniah Saragih ditemukan terjepit di antara pepohonan bambu di pinggir aliran sungai di Huta IV Maratur.

Tak lama setelah itu, jasad Ramiden Damanik ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan jasad istrinya.

“Selanjutnya kedua korban dibawa ke Puskesmas Sindar Raya untuk dilakukan visum luar dan membersihkan tubuh korban,” tambah Choky.

Pihak kepolisian telah menyerahkan jasad kedua korban kepada keluarga, beserta sejumlah barang milik korban.

Keluarga juga telah membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat bencana alam.

https://medan.kompas.com/read/2024/12/25/220146178/banjir-di-simalungun-satu-rumah-hanyut-dan-menewaskan-suami-istri

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com