Salin Artikel

Cerita Penjaga Warung di Medan Dikeroyok 20 Anggota Geng Motor

Ia menceritakan, pada Kamis (16/1/2025) sekitar pukul 23.30 WIB, dirinya sedang menjaga warung.

Kala itu, ada seorang pria berjaket hitam yang datang untuk membeli rokok.

Pria itu bersama kawannya yang bertelanjang dada.

Tak lama, ada puluhan pria yang mengendarai sepeda motor datang dan berteriak sembari masuk ke dalam warung.

Sontak, dua pembeli yang datang berlari masuk ke bagian belakang warung.

Merasa takut, dia pun turut berlari ke belakang. “Kayaknya mereka mengejar orang yang beli rokok itu,” kata Misbarzi kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Sabtu (18/1/2025).

Dia masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.

Namun, para pelaku mendobrak pintu lalu mengeroyok Misbarzi.

Tak berhenti di situ, para pelaku turut menganiaya rekan kerja Misbarzi, yakni Teuku Shahlul Umuri, yang sedang istirahat di ruang tamu.

“Kepala saya dipukul, mata kanan ini ditonjok. Saat saya terkapar, digebuki lagi, diinjak-injak lagi. Kalau teman saya, luka ada di kaki, bahu, dan kepalanya,” ucap Misbarzi.

Tak hanya menganiaya kedua korban, para pelaku juga merusak barang di warung dan mengambil beberapa barang dagangan mulai dari rokok, es krim, serta lainnya.

Ia memprediksi, kerugian yang dialami sekitar Rp 4 jutaan.

Berangkat dari peristiwa itu, ia membuat laporan ke Polsek Medan Barat.

Dirinya berharap agar polisi segera menangkap pelaku dan memberi hukuman yang setimpal.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah anggota geng motor menyerang sebuah warung di Jalan Karya, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara.

Aksi kelompok geng motor itu pun terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.

Kepala Polsek Medan Barat Kompol Anria Rosa Piliang mengatakan, awalnya ada dua pria yang menjaga warung.

Kemudian, dua pria datang hendak membeli. "Keterangan korban, pembeli ini terlihat tergesa-gesa. Tiba-tiba datang sekitar 20 pemuda mengendarai sepeda motor ke warung itu," kata Rosa kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Sabtu (18/1/2025).

Setelah itu, para pelaku menyerang dua pembeli yang datang ke warung itu.

Merasa panik, dua pembeli dan penjaga warung melarikan diri ke belakang warung.

"Nah, para penyerang ini justru mengeroyok dua penjaga warung. Setelah itu, para pelaku mengambil barang di warung dan kabur karena melihat warga sudah ramai di luar warung," ungkap Rosa.

Rosa menyampaikan, petugas sudah berada di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa sejumlah saksi.

"Kami masih selidiki dan memburu para pelakunya," tutupnya.

https://medan.kompas.com/read/2025/01/18/164850778/cerita-penjaga-warung-di-medan-dikeroyok-20-anggota-geng-motor

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com