MEDAN, KOMPAS.com - Nurmaila (70) mengungkapkan anaknya bernama Ardiansyah meninggal dunia seusai dianiaya pensiunan TNI berinisial LS di rumah tetangganya di Jalan Pusaka, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Ia menceritakan, mulanya dua orang tetangganya, yang masih kakak-beradik, terlibat cekcok, yakni inisial DS (istri LS) dan BS.
Seiring berjalannya waktu, Nurmaila mengaku dihasut DS agar tidak berteman dengan BS.
Nurmaila pun tak ingin masuk ke dalam persoalan keduanya.
Dia tak mengindahkan anjuran DS. Tak lama, rupanya Nurmaila terkena imbas.
Ia dituduh melakukan hal tidak senonoh dengan anaknya sendiri, Ardiansyah.
"Sebelumnya DS bilang, kalau BS ngomong saya bersetubuh dengan anak saya ini. Padahal, dia yang ngomong, bukan adiknya (BS)," kata Nurmaila saat diwawancarai di lokasi kuburan Ardiansyah, Jalan Medan-Batang Kuis, Kota Medan pada Rabu (5/2/2025).
"Terus malam itu, 20 Agustus 2024, terjadilah pertengkaran. Kepala anak saya dipukul pakai helm satu kali, itu di bagian belakang," katanya.
Setelah kejadian itu, Ardiansyah mengaku sering kali mengeluh kepalanya pusing.
Kala itu, ia mengira anaknya terkena asam lambung karena muntah setiap kali mengonsumsi makanan.
Pada 17 Desember 2024, Ardiansyah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Citra Medika karena mengeluh kesakitan di ulu hati dan mengalami kejang-kejang.
Ardiansyah pun menjalani perawatan medis.
"Di situ dokternya bilang, anak saya diserahkan ke bagian saraf. Saya bilang bagaimana yang terbaiknya, biar anak saya sembuh. Begitu screening, itulah ada penggumpalan darah di kepalanya," ujar Nurmaila.
Pada 20 Desember 2024, Ardiansyah pun dinyatakan meninggal dunia.
Humisar Sianipar, selaku pengacara korban, menambahkan, pada dasarnya Nurmaila telah melaporkan peristiwa yang dialami Ardiansyah ke Polsek Tembung beberapa hari setelah kejadian.
"Jadi awalnya, Nurmaila ini buat laporan ke Polsek atas dugaan penganiayaan yang dilakukan LS kepada tiga orang, yakni Nurmaila, Ardiansyah, dan abang Ardiansyah. Namun, yang diperiksa polisi hanya Nurmaila dan abang Ardiansyah," kata Humisar saat diwawancarai di lokasi.
Tak terima anaknya meninggal, Nurmaila akhirnya membuat laporan terkait peristiwa yang dialami Ardiansyah pada 30 Januari 2025 ke Polrestabes Medan.
Humisar berharap, polisi dapat memproses perkara ini dengan profesional sehingga keadilan dapat ditegakkan.
Ekshumasi makam Ardiansyah
Sebelumnya, Kepala Polrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan telah menyampaikan, pihaknya melakukan ekshumasi terhadap makam Ardiansyah di Jalan Medan-Batangkuis pada Rabu (5/1/2025) untuk memastikan penyebab kematian.
Seorang warga asal Kabupaten Deli Serdang, Adriansyah (37), diduga tewas karena penganiayaan menggunakan helm oleh tetangganya yang berinisial LS, seorang pensiunan TNI.
"Hari ini kami melakukan ekshumasi atau gali kubur pemeriksaan jenazah Ardiansyah," kata Gidion saat diwawancarai di lokasi ekshumasi pada Rabu (5/2/2025).
Gidion menyampaikan pihaknya belum dapat menyimpulkan apa yang menjadi duduk perkara.
Sebab, lanjut Gidion, sebelumnya Nurmaila dan LS saling melapor.
Nurmaila menyebut, LS menganiaya dirinya dan anak laki-lakinya (abang Ardiansyah) pada peristiwa 20 Agustus dan membuat laporan ke Polsek Tembung.
Sewaktu itu, belum diketahui bahwa Ardiansyah turut dianiaya LS.
Selanjutnya, LS melaporkan balik Nurmaila, Ardiansyah, dan abang Ardiansyah ke Polrestabes Medan atas dugaan penganiayaan pula.
"Nah, makanya ini masih satu rangkaian peristiwa. Makanya, kami mau memastikan apakah ada atau tidak kekerasan yang menjadi penyebab kematian Ardiansyah," tuturnya.
https://medan.kompas.com/read/2025/02/05/164503878/sebelum-tewas-pria-di-deli-serdang-bertengkar-dengan-pensiunan-tni