Salin Artikel

Pensiunan TNI di Deli Serdang Diduga Aniaya Tetangga Pakai Airsoft Gun dan Helm, 1 Korban Berujung Tewas

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Nurmaila (70), korban dari insiden tersebut, menjelaskan bahwa sebelum kejadian, istri LS yang berinisial DS menuduhnya bersetubuh dengan anaknya sendiri yang bernama Ardiansyah.

Nurmaila tidak terima dengan tuduhan tersebut, dan keributan pun terjadi pada malam 20 Agustus 2024.

"Saat itu, kami lagi berdiri di rumah tetangga, inisial BS, yang merupakan adik dari DS. Tiba-tiba, LS datang ribut dengan keluarga BS. Ada masalah di antara mereka waktu itu," ungkap Nurmaila saat diwawancarai di lokasi pemakaman Ardiansyah, Jalan Medan-Batang Kuis, Kota Medan, pada Rabu (5/2/2025).

"Keributan itu merembet ke anak saya, Ardiansyah, dengan tuduhan bersetubuh. Kami tidak terima. Terjadi perkelahian, dan LS memukul kepala Ardiansyah menggunakan helm. Saya dan abang Ardiansyah juga dipukul, tetapi menggunakan pistol. Saya dipukul di bagian kening," tambahnya.

Setelah peristiwa tersebut, beberapa hari kemudian, Nurmaila melaporkan dugaan penganiayaan itu ke Polsek Tembung.

Namun, ia merasa kecewa karena penyidik hanya memeriksa dirinya dan abang Ardiansyah tanpa tindakan lanjut.

Ardiansyah mengeluh pusing usai dianiaya

Belakangan, Ardiansyah sering mengeluh pusing dan merasakan sakit di ulu hati.

Pada 17 Desember 2024, ia dilarikan ke Rumah Sakit Umum Citra Medika karena mengalami kejang-kejang.

Saat dilakukan pemeriksaan, Nurmaila menyebutkan bahwa Ardiansyah mengalami pendarahan di kepala.

Nurmaila menduga luka tersebut akibat pukulan LS menggunakan helm.

Nurmaila kemudian melaporkan kasus ini ke Polrestabes Medan pada 30 Januari 2025.

Pada Rabu (5/2/2025), polisi melakukan ekshumasi terhadap makam Ardiansyah untuk mengungkap penyebab kematiannya.

Kepala Polsek Tembung, Kompol Jhonson Sitompul, menyampaikan bahwa pihaknya masih menyelidiki laporan Nurmaila dan belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini.

"Rencana kemarin mau kita gelar untuk penetapan tersangka. Namun, ada yang urgent, penyidik harus berangkat ke Jawa Barat terkait kasus lain yang sedang ditangani bersama Polres," kata Jhonson saat diwawancarai.

"Mungkin setelah pulang dari Jawa Barat, kita akan menggelar kembali untuk penetapan tersangka," tambahnya.

Jhonson juga menegaskan bahwa senjata yang digunakan LS saat kejadian adalah airsoft gun, bukan pistol.

Pihaknya telah menyita airsoft gun tersebut sebagai barang bukti.

"Untuk legalitas senjatanya, nanti kita tanyakan kepada Perbakin," tutupnya.

https://medan.kompas.com/read/2025/02/06/072459078/pensiunan-tni-di-deli-serdang-diduga-aniaya-tetangga-pakai-airsoft-gun-dan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com