Salin Artikel

2 WNI Tewas Ditembak di Malaysia, Kemenlu: 6 Aparat APMM Dibebastugaskan

Selanjutnya, jenazah VMSM akan dibawa ke rumah duka di Kabupaten Humbahas.

VMSM merupakan salah satu korban insiden penembakan WNI pada 24 Januari di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

"Saat kejadian, almarhum mengalami luka tembak mengenai ginjal," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha saat diwawancarai di Bandara Kualanamu pada Selasa (11/2/2025).

Korban sempat dirawat dan dioperasi di Rumah Sakit Serdang.

Namun, kondisi korban memburuk hingga meninggal dunia pada 4 Februari.

Perlu diketahui, ada lima WNI yang menjadi korban dalam insiden penembakan tersebut.

Selain VMSM, ada Basri, HA, MZ, dan MH.

VMSM dan Basri tewas akibat penembakan, sementara lainnya masih menjalani perawatan.

"Untuk (kondisi) tiga yang lain, dua dengan inisial HA dan MZ saat ini sudah dinyatakan sembuh dan sedang menjalani proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Polis Diraja Malaysia," ujar Judha.

"Sedangkan satu yang lain, dengan inisial MH asal Aceh, kondisinya sudah semakin membaik dan sudah sadar. Namun, masih perlu menjalani perawatan di rumah sakit," tambahnya.

Selain itu, ia menjelaskan, pemerintah Indonesia melalui KBRI di Kuala Lumpur telah melayangkan nota diplomatik kepada pemerintahan Malaysia.

Salah satunya, pemerintah Indonesia meminta agar dilakukan proses investigasi secara menyeluruh terhadap insiden tersebut.

"Termasuk apakah tindakan yang dilakukan APMM sudah sesuai prosedur ataukah ada kemungkinan penggunaan kekuatan yang berlebihan sehingga timbul jatuh korban jiwa," ujar Judha.

"Dapat kami sampaikan, enam aparat APMM yang terlibat dalam insiden itu sudah dibebastugaskan dalam rangka penyelidikan. Mereka dikenakan dakwaan akta senjata api 1960," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma, mengatakan bahwa insiden ini bermula ketika 26 WNI berusaha melarikan diri secara ilegal dengan boat.

Pada Rabu (28/1/2025), keberadaan boat itu diketahui oleh APMM, kemudian dikejar oleh kapal patroli Malaysia.

Dalam situasi itu, petugas APMM melepaskan tembakan ke arah boat dengan jarak sekitar 20-25 meter di tengah kegelapan malam.

Meski menerima tembakan, boat yang ditumpangi para WNI berhasil lolos dan merapat di kawasan hutan bakau daerah Banting, yang masih berada di kawasan Selangor, Malaysia.

Para korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Serdang Selangor Malaysia untuk dilakukan perawatan.

https://medan.kompas.com/read/2025/02/12/052231078/2-wni-tewas-ditembak-di-malaysia-kemenlu-6-aparat-apmm-dibebastugaskan

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com