MEDAN, KOMPAS.com - Tim Fleet One Quick Response (FIQR) TNI Angkatan Laut Lantamal 1 Belawan menangkap tiga orang sindikat pencurian bahan bakar pesawat (avtur) di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (11/2/2025).
Identitas mereka adalah Andul Rafar (40), Irwansyah (31), dan Hairi (43). Seluruhnya merupakan penduduk di wilayah Deli Serdang.
Komandan Pos Angkatan Laut Pantai Labu, Letda Marinir Olpen Situmorang, mengatakan, di antara ketiga pelaku, satu di antaranya merupakan pengelola obyek wisata Pantai Dewi Indah.
"Andul Rafar alias Tofa, pekerjaannya sebagai pengelola Pantai Dewi Indah," ujar Olpen dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/2/2025).
Namun, Olpen belum mendetailkan peran Andul Rafar dalam pengungkapan kasus ini.
Dia juga menyebutkan bahwa dalam kasus sindikat avtur ini, masih ada satu pelaku lagi yang masih buron.
"Satu orang lagi atas nama Jack (50) masih dalam pencarian," ungkap Olpen.
Olpen lalu mengatakan bahwa untuk proses penyelidikan lebih lanjut, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Polresta Deli Serdang.
Sebelumnya, Olpen mengatakan pengungkapan kasus ini bermula saat Komandan Lantamal I Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba mendapatkan informasi adanya sindikat pencurian avtur di tempat tersebut.
Kemudian, Jasiman memerintahkan Tim FIQR untuk menindaklanjutinya.
Dari pengungkapan tersebut, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti di beberapa gudang penampungan.
"Isinya berupa sekitar 30 KL (kiloliter) BBM jenis avtur yang ditampung di dalam 29 tangki masing-masing berisi 1 KL dan 2 drum berisi sekitar 220 liter BBM jenis avtur," ujar Olpen.
Dia mengatakan, avtur yang dicuri merupakan milik Pertamina yang diperuntukkan untuk pesawat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang.
Pelaku mencuri avtur itu dari pipa Kapal Lego Jangkar, yang menyalurkan avtur ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Bandara Kualanamu.
"Jadi, modus pencurian BBM milik Pertamina ini dilakukan dengan melubangi pipa bawah laut dan dipasang selang yang terhubung ke tangki yang ada di gudang penampungan," tuturnya.
"Menurut keterangan dari para pelaku, kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2022 dan sekali beraksi dapat mengambil sekitar 30 KL (ton) BBM jenis avtur," ungkap Olpen.
https://medan.kompas.com/read/2025/02/12/204053778/pengelola-pantai-dewi-indah-terlibat-sindikat-pencurian-avtur-untuk-pesawat-di