Dengan usia 33 tahun, Bobby tercatat sebagai gubernur termuda di Indonesia.
Bobby menyatakan bahwa predikat tersebut merupakan suatu kehormatan sekaligus beban dalam menjalankan pemerintahan di Sumut.
"Ya mudah-mudahan sebagai privilege dan juga ada bebannya. Kenapa? Kalau gubernur termuda berarti mewakili seluruh anak-anak muda," ujar Bobby saat diwawancarai wartawan usai meresmikan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan, Rabu (19/2/2025).
Dia menambahkan bahwa status tersebut akan menjadi motivasi baginya untuk bekerja lebih keras dalam memimpin Sumut ke arah yang lebih baik.
"Kalau Insya Allah berhasil, mudah-mudahan (kalau) peran anak muda semakin dipercaya. (Tapi kalau) nanti dianggap kurang berhasil, tentunya peran anak muda nanti akan dipertanyakan," katanya.
Bobby juga menegaskan pentingnya peran anak muda dalam pembangunan bangsa.
"Tentunya dengan itu, privilege dengan beban itu, kita kerjanya akan lebih keras dan lebih semakin giat. Dengan demikian, peran anak muda ini sudah sangat luar biasa perannya untuk bangsa Indonesia," tutupnya.
Sebelumnya, Bobby mengalahkan rekor gubernur muda yang diemban oleh Andi Sudirman, Gubernur Sulawesi Selatan, yang dilantik pada tahun 2022 saat berusia 38 tahun.
Dalam Pilkada Sumut, Bobby berpasangan dengan Surya, kader Golkar yang juga Bupati Asahan.
Mereka berhasil mengalahkan petahana Edy Rahmayadi dan Hasan Basri.
Namun, sebelum mendapatkan tiket untuk maju di Pilkada, Bobby sempat diusulkan untuk dipecat oleh DPC PDI-P Kota Medan pada November 2023.
Usulan pemecatan itu muncul karena Bobby tidak mendukung pasangan calon presiden yang diusung PDI-P untuk pemilihan presiden 2024.
PDI-P mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, sementara Bobby memilih mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan kakak iparnya.
Setelah itu, Bobby bergabung dengan Partai Gerindra pada 10 Mei 2024.
Dalam Pilkada Sumut, Walikota Medan ini mendapatkan dukungan dari berbagai partai, termasuk PSI, Perindo, PKB, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PAN, Partai Demokrat, PPP, dan PKS.
Sementara itu, lawannya Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala didukung oleh PDIP, Partai Ummat, Partai Hanura, dan Partai Buruh.
Dalam penghitungan suara, pasangan Bobby-Surya berhasil meraih kemenangan dengan perolehan 3.645.611 suara atau 64,46 persen dari total suara sah, sedangkan Edy-Hasan memperoleh 2.009.311 suara.
https://medan.kompas.com/read/2025/02/19/201936878/jadi-gubernur-termuda-bobby-bicara-soal-privilege