MEDAN, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa di Universitas Dharma Agung mengeluh karena akses menuju ruang belajar ditutup sehingga tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar.
Mereka menduga hal itu terjadi lantaran adanya konflik internal antar-pengurus yayasan di kampus.
Matheus Situmorang, mahasiswa Pascasarjana Magister Ilmu Hukum, menyampaikan masalah itu muncul sejak terjadinya pergantian pengurus Yayasan Perguruan Dharma Agung (YPDA).
"Jadi, pada 10 Februari 2025, Ketua Pembina YPDA mengeluarkan surat pemberhentian terhadap pengurus YPDA yang lama dan diganti dengan pengurus yang baru," kata Matheus saat diwawancarai di Universitas Dharma Agung, Kamis (6/3/2025).
Ia menuturkan bahwa pada hari pergantian itu, pintu akses menuju gedung birokrat ditutup.
Hal itu diduga dilakukan pengurus lama YPDA yang tak terima dengan keputusan ketua pembina.
Seiring berjalannya waktu, dampak konflik itu meluas sehingga akses menuju ruang kelas di lantai dua turut ditutup sejak 18 Februari.
"Ruang kelas ini ada di lantai dua. Jadi, kalau mau ke kelas itu dari tangga dan di pertengahan tangga itu ada pintu besi. Nah, pintu besi itu yang digembok, makanya mahasiswa tak bisa masuk ke kelas sampai sekarang," ujar Matheus, mahasiswa semester IV.
"Dampaknya, waktu itu kan proses UAS dari 10-24 Februari dan sejak 18 Februari mahasiswa tidak bisa UAS. Makanya, 21 Februari kami aksi. Hasilnya, 22-24 Februari kami menjalani UAS di ruang fakultas," tuturnya.
Setelah UAS, lanjut Matheus, akses menuju ruang kelas ditutup lagi sampai sekarang.
Menurut dia, hal itu sangat menghambat proses belajar.
Matheus pun berharap agar pihak kampus segera menyelesaikan persoalan internal tersebut.
Sebab, konflik itu sangat merugikan mahasiswa.
"Untuk yang sempro memang dianjurkan melalui daring. Ya, saya harap ketua pembina dan pengurus yayasan yang baru agar dapat membuka akses ke ruang kelas sehingga proses belajar mengajar dapat kembali seperti semula," tuturnya.
Tanggapan Universitas
Di lain pihak, Wakil Rektor I Universitas Dharma Agung, Lilis Gultom, membantah hal itu.
Dia menerangkan kemungkinan akses itu ditutup karena mahasiswa masih libur seusai menjalani ujian.
"Tidak ada (penutupan akses kelas). Memang karena mahasiswa masih libur untuk semester genap, kan baru selesai ujian," kata Lilis kepada Kompas.com melalui saluran telepon.
"Bisa saja terkunci ruangan ke atas karena tidak ada kegiatan akademik. Paling pengisian KRS saja yang ada di (lantai) bawah," tutur Lilis.
https://medan.kompas.com/read/2025/03/06/165256478/mahasiswa-di-medan-ngeluh-akses-ke-kelas-digembok-pihak-kampus-buka-suara