Salin Artikel

Bobby Tepis Isu Pecah Kongsi dengan Rico Waas gara-gara Pisah Sambut Walkot Medan

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, diisukan pecah kongsi atau terlibat perselisihan dengan Wali Kota Medan, Rico Waas.

Isu ini merebak setelah Bobby Nasution batal menghadiri acara pisah sambut Wali Kota Medan di Balai Kota pada Selasa (4/3/2025).

Bobby, saat dikonfirmasi wartawan, membantah isu tersebut.

"Ah, pecah kongsi dari mana, enggak ada," ujar Bobby kepada wartawan seusai memberi sambutan di acara buka bersama tim pemenangan Bobby-Surya di Regale Convention Center, Sabtu (8/3/2025).

Saat sambutan di acara tersebut, Bobby menegaskan ketidakhadirannya bukan karena kurangnya sambutan dari tuan rumah, melainkan karena bentroknya agenda kerja.

Bobby menyoroti bahwa penyusunan acara oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Medan kurang matang sehingga menyebabkan jadwal yang tidak sinkron dengan Pemerintahan Provinsi Sumut.

"Ada yang bilang kemarin kita enggak aman, Bang Rico, kita aman, Bang ya... Kemarin yang salah bukan wali kota dan gubernurnya, yang salah OPD (Organisasi Perangkat Daerah)-nya, ya kan Bang Rico?" ujar Bobby.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa sebenarnya dia dan istrinya, Kahiyang Ayu, sempat hadir di kantor Wali Kota Medan.

Namun, karena acara mengalami keterlambatan, dia terpaksa kembali menjalankan aktivitas di Pemprov Sumut.

"Saya sudah nyampe, istri saya kemarin dari Jakarta langsung kembali untuk itu kan sebelumnya ada acara di Dekranasda. Kembali untuk di situ, cuma ditunggu dari siang, molor memang (acaranya) pertama molor, habis itu saya ada acara di Pemprov juga yang enggak bisa ditinggalkan," ujar Bobby.

Sebelumnya, isu Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution batal menghadiri acara pisah sambut dan serah terima jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan karena tidak disambut ramai diperbincangkan di media sosial.

Bobby awalnya dikabarkan sudah tiba di Balai Kota Medan pada Selasa (4/3/2025).

Namun, Bobby dan rombongan langsung meninggalkan lokasi.

Hal ini memicu spekulasi bahwa ketidakhadirannya di acara resmi tersebut disebabkan oleh kurangnya penyambutan dari pihak tuan rumah.

Menanggapi isu ini, Wali Kota Medan yang baru, Rico Waas, dan wakilnya, Zakiyuddin Harahap, langsung menyambangi Kantor Gubernur Sumut untuk menjemput Bobby.

Namun, setelah beberapa jam, mereka kembali ke Balai Kota Medan tanpa kehadiran Bobby.

Rico membantah anggapan bahwa Bobby pergi karena tidak disambut.

Menurutnya, ada agenda mendesak yang membuat Bobby tak bisa hadir di acara tersebut.

"Tidak, kebetulan memang ada giat beliau yang sangat mendesak dan tak bisa ditinggalkan," ujar Rico saat diwawancarai.

"Tadi ada sedikit teknikal miskomunikasi, Pak Bobby rencana mau hadir. Ternyata beliau juga sedang ada rapat besar yang sedang dihadiri di sana," kata Rico menambahkan.

Bobby, kata Rico, telah menitipkan salam dan ucapan selamat bertugas kepada jajaran Pemerintah Kota Medan.

"Ketidakhadiran beliau bukan berarti tidak niat, tetapi mungkin ada kegiatan yang tak bisa ditinggalkan, juga beliau ucapkan selamat bertugas untuk Kota Medan," kata Rico.

https://medan.kompas.com/read/2025/03/09/155545278/bobby-tepis-isu-pecah-kongsi-dengan-rico-waas-gara-gara-pisah-sambut-walkot

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com