Salin Artikel

4 Fakta Bobby Tak Hadiri Pisah Sambut Wali Kota Medan, Agenda Bentrok hingga Tepis Pecah Kongsi

Musababnya, Bobby sempat hadir di kantor Wali Kota Medan, lalu mendadak meninggalkan lokasi.

Muncul isu bahwa Bobby pergi begitu saja lantaran tidak disambut Rico Waas saat tiba di kantor walikota.

Bagaimana peristiwa yang sebenarnya?

Berikut hasil rangkuman Kompas.com.

1. Bobby Bantah, Batal Hadir Karena Tidak Disambut

Bobby mengatakan batalnya dia hadir di acara tersebut karena jadwal kegiatan bentrok dengan acara di Pemprov Sumut.

Dia lalu menyalahkan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Medan yang kurang matang mensinkronkan agenda kerjanya dengan kegiatan pisah sambut.

"Kemarin yang salah bukan walikota dan gubernurnya, yang salah OPD (organisasi perangkat daerah) nya, ya kan bang Rico?" ujar Bobby saat memberi sambutan di acara buka bersama tim pemenangan Bobby-Surya di Regale Convention Center, Sabtu (8/3/2025).

2. Bobby Akui Sempat Datang ke Kantor Wali Kota

Bobby lalu menjelaskan bahwa sebenarnya dia dan istrinya, Kahiyang Ayu, sempat hadir di kantor Wali Kota Medan.

Namun, karena acara mengalami keterlambatan, dia terpaksa kembali menjalankan aktivitas di Pemprov Sumut.

"Saya sudah nyampe, istri saya kemarin dari Jakarta langsung kembali untuk itu kan sebelumnya ada acara di Dekranasda, kembali untuk di situ, cuma ditunggu dari siang, molor memang (acaranya) pertama molor, abis itu saya ada acara di Pemprov juga yang gak bisa ditinggalkan," ujar Bobby.

3. Tepis Isu Pecah Kongsi dengan Rico Waas

Selain itu, Bobby juga membantah isu dirinya pecah kongsi atau terlibat perselisihan dengan Wali Kota Medan, Rico Waas, gara-gara batal hadir di acara pisah sambut tersebut.

"Ah, pecah kongsi dari mana, gak ada," ujar Bobby saat diwawancarai wartawan usai bertemu para relawan.

Dia lalu menegaskan bahwa hubungannya dengan Rico Waas baik-baik saja.

"Ada yang bilang kemarin kita gak aman, Bang Rico, kita aman bang, ya," ujar Bobby di acara buka bersama dengan tim pemenangnya tersebut.

4. Duduk Perkara

Sebelumnya, isu Bobby batal menghadiri acara pisah sambut tersebut ramai diperbincangkan di media sosial.

Bobby awalnya dikabarkan sudah tiba di Balai Kota Medan, Selasa (4/3/2025).

Namun, Bobby dan rombongan langsung meninggalkan lokasi.

Hal ini memicu spekulasi bahwa ketidakhadirannya di acara resmi tersebut disebabkan oleh kurangnya penyambutan dari pihak tuan rumah.

Menanggapi isu ini, Wali Kota Medan yang baru, Rico Waas, dan wakilnya, Zakiyuddin Harahap, langsung menyambangi Kantor Gubernur Sumut untuk menjemput Bobby.

Namun, setelah beberapa jam, mereka kembali ke Balai Kota Medan tanpa kehadiran Bobby.

Rico membantah anggapan bahwa Bobby pergi karena tidak disambut.

Menurutnya, ada agenda mendesak yang membuat Bobby tak bisa hadir di acara tersebut.

"Tidak, kebetulan memang ada giat beliau yang sangat mendesak dan tak bisa ditinggalkan," ujar Rico saat diwawancarai.

"Tadi ada sedikit teknikal miskomunikasi, Pak Bobby rencana mau hadir. Ternyata beliau juga sedang ada rapat besar yang sedang dihadiri di sana," kata Rico menambahkan.

https://medan.kompas.com/read/2025/03/10/065443778/4-fakta-bobby-tak-hadiri-pisah-sambut-wali-kota-medan-agenda-bentrok-hingga

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com