Salin Artikel

Obat Saraf Kosong Dua Pekan di RSU Haji Medan, Bobby "Semprot" Direktur: Harus Berapa Lama Lagi!

Keluhan itu disampaikan langsung oleh seorang pasien perempuan saat Bobby berkeliling di rumah sakit tersebut. Sang pasien mengaku sudah dua minggu kesulitan mendapatkan obat saraf yang diresepkan dokter.

Bobby kemudian menanyakan langsung ke bagian Farmasi, yang membenarkan bahwa obat tersebut memang tidak tersedia selama dua pekan terakhir. Ia lalu meminta penjelasan dari Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati.

"Ibu ini sudah dua minggu obatnya nggak ada, harus menunggu berapa lama lagi? Mekanisme normalnya, (apakah) harus nunggu Gubernur datang baru dapat obat?" tanya Bobby.

Sri mengaku belum menerima laporan terkait keluhan tersebut.

"Saya enggak dapat laporan soal ibu (ini)," ujar Sri Suriani.

Mendengar jawaban tersebut, Bobby menegaskan pentingnya perbaikan sistem.

"Ibu enggak perlu dapat laporan semuanya dari anggota ibu. Ibu kan direktur. Makanya mekanismenya gimana kalau obat tidak ada. Misalnya kalau seminggu tidak dapat obat bagaimana?" ujar Bobby dengan nada tinggi.

Sri kemudian menjelaskan bahwa kekosongan obat terjadi karena rumah sakit masih memiliki utang kepada vendor. Sistem pengadaan obat dari vendor otomatis terkunci jika pembayaran belum dilakukan.

“Tahun 2024 kita ada utang terhadap beberapa vendor. Obatnya hanya ada di vendor itu. Kalau belum membayar, sistemnya ter-lock jadi nggak bisa dipesan,” kata Sri kepada wartawan.

Ia menambahkan, rumah sakit saat ini sedang mengupayakan pembiayaan dari Bank Sumut dengan jaminan klaim BPJS.

“Skemanya terjadi pembiayaan dari Bank Sumut, dengan jaminannya klaim BPJS. Kita dapat uang dulu, kemudian diklaim dari pembayaran BPJS Februari dan Mei 2025,” jelasnya.

Sri mengakui adanya kelalaian internal dalam menangani keluhan pasien. “Kami akui kekurangan kami, sehingga kurang cepat mengantisipasi. Informasi bahwa pasien sudah menunggu lama itu tidak semuanya sampai kepada pejabat pengadaan,” ujarnya.

Ia mengatakan, ke depan pihaknya akan melakukan evaluasi internal dan mempertegas standar operasional prosedur (SOP).

“SOP-nya nanti akan kami pertegas lagi. Sebenarnya SOP-nya sudah ada, tapi mungkin tadi kurang sigap petugas dan sebagainya sehingga informasi (obat) habis tidak tersampaikan,” katanya.

Bobby meminta agar mekanisme penanganan kekosongan obat di rumah sakit diperbaiki. “Ini pasien nunggu dua minggu tapi obatnya tidak ada juga? Mekanismenya diperbaiki ya,” tegasnya.

Menanggapi permintaan tersebut, Sri berjanji akan segera melakukan perbaikan. “Izin saya perbaiki, Pak,” ujarnya.

https://medan.kompas.com/read/2025/04/08/181225178/obat-saraf-kosong-dua-pekan-di-rsu-haji-medan-bobby-semprot-direktur-harus

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com