Salin Artikel

Bobby Nasution Sentil Bupati Madina, Tinjau Tambang Emas Sendiri, Tak Ajak Provinsi

Dalam sambutannya, awalnya Bobby mengajak seluruh bupati dan wali kota di Sumut untuk membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bersifat profit maupun layanan.

Menurutnya, potensi di Sumut sangat besar, mulai dari sektor migas, perkebunan, hingga pariwisata.

Namun di tengah penyampaiannya, Bobby menyoroti bahwa masih ada kepala daerah yang memilih berjalan sendiri dalam mengelola potensi tersebut.

“Hal-hal seperti ini (bersifat profit) banyak di kabupaten/kota. Misalnya Madina. Itu ada perusahaan tambang emas yang dilelang gagal terus. Akhirnya saya cari tahu dan datang sendiri ke sana (untuk mengecek),” jelasnya.

Setibanya di sana, kata Bobby, justru Bupati Madina bergerak sendiri.

“Saya ke sana sama staf ahli kemarin, rupanya pak bupati langsung-langsung (tinjau tambang emas sendiri), padahal konsepnya membuat BUMD bersama-sama antara Madina dan provinsi,” tuturnya.

Ia menekankan, apabila BUMD dibentuk secara kolaboratif, pengelolaan sumber daya akan lebih menguntungkan bagi daerah dan provinsi.

“Sama-sama kelola agar pengelolaan emas bisa menghasilkan profit untuk daerah dan provinsi. Hal-hal seperti ini banyak terjadi,” ujarnya.

Menurut Bobby, pembentukan BUMD bisa menjadi solusi atas keterbatasan anggaran daerah maupun minimnya transfer dari APBN.

Salah satu caranya adalah melalui alternatif pembiayaan (alternative financing).

“Biar kita tidak memiliki APBD atau transfer APBN, saya ingin mengajak semua bupati/wali kota untuk melakukan alternatif financing,” kata Bobby.

Dia juga kembali menegaskan pentingnya peran BUMD untuk mendukung pembangunan daerah.

Bobby lalu menyinggung Kabupaten Langkat yang dinilai punya potensi besar di sektor perminyakan.

Ia mendorong agar Bupati Langkat membentuk BUMD untuk mengelola sumur-sumur tua yang dinilai masih memiliki nilai ekonomis.

“Saya ngomongin profit dulu saya sampaikan banyak potensi kita ada mineral, ada perkebunan, ada pariwisata. Ayo sama-sama. Pak Bupati Langkat, ada nggak BUMD perminyakan? Belum ada ya? Kalau bisa dibuat,” ucapnya.

Menurut Bobby, pembentukan BUMD juga bisa membuka lapangan kerja dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) di luar pajak.

“Untuk itu saya mengajak Pak Bupati Langkat, ayok. Buat ngomongin minyak, uangnya nggak sikit ini, banyak. Tapi kalau bisa Koperasi Unit Desa (KUD) bisa mengutamakan BUMD-nya kita buat. Kalau bisa, sama-sama per daerah. Kalau hari ini kita punya semua sama sahamnya yaitu Bank Sumut,” jelasnya.

Ia berharap, bila BUMD minyak terbentuk, pemerintah provinsi turut dilibatkan dalam pengelolaan bersama.

“Kalau misalnya Langkat punya BUMD, kita berdua lah bang (Bupati Langkat), jangan sendiri. Ketelan minyak itu juga nggak enak. Jadi provinsi dan Langkat, BUMD minyaknya kita kelola bareng-bareng. Kita mohonkan nanti pemerintah pusat untuk prosedurnya agar bisa mengelola itu,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Bobby juga mengingatkan peran Bank Sumut agar mendukung pembentukan dan pembiayaan BUMD.

Terakhir, Bobby meminta semua pihak terkait untuk mendorong agar BUMD benar-benar berjalan dan menjadi bagian dari investasi daerah.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Gubsu Bobby Nasution Sentil Bupati Madina karena Meninjau Tambang Emas Sendiri

https://medan.kompas.com/read/2025/05/07/182116378/bobby-nasution-sentil-bupati-madina-tinjau-tambang-emas-sendiri-tak-ajak

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com