Gubernur Banten Andra Soni menegaskan agar seluruh panitia SPMB menolak segala bentuk kecurangan, termasuk praktik menitipkan calon siswa ke sekolah-sekolah tertentu.
"Ada yang kenal, ada yang segala macam, kakak, saudara, kakak tingkat, orang dekat. Kalau udah assalamualaikum ya kita jawab. Tapi kalau dia udah nanya, titip anak ke sini, udah langsung (jangan direspons)," kata Andra dalam keterangannya.
Ia menambahkan, tindakan tegas harus diambil meskipun akan menimbulkan anggapan negatif. "Terserah lah yang mau dibilang sombong-sombong lah ya kan," lanjutnya.
Andra menyebut, momentum SPMB kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan praktik curang demi keuntungan pribadi, termasuk jual beli kursi.
"Karena dari situ, asal muasalnya, oke, satu-dua, ya kan, niat kita menolong. Tapi yang memanfaatkan juga ada," ujarnya.
Menurut Andra, dirinya memahami psikologis orangtua yang ingin anaknya bersekolah di sekolah negeri karena tidak dikenai biaya. Namun, ia mengakui bahwa daya tampung sekolah negeri sangat terbatas.
Sebagai solusi, Pemerintah Provinsi Banten akan menjalankan program sekolah gratis di sekolah swasta mulai tahun ajaran 2025/2026 agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena alasan biaya.
"Tapi kita harus yakin bahwa ini salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan. Setiap tahun kita banyak mengalami anak-anak putus sekolah," ujar Andra.
https://medan.kompas.com/read/2025/06/16/132504078/andra-soni-ke-panitia-spmb-keluarga-minta-tolong-tolak-terserah-mau-dibilang