Pesawat ini melakukan divert atau pengalihan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (17/6/2025) siang.
Pesawat tersebut mengangkut ratusan jemaah haji dari kloter 12 JKS, dan seharusnya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sekitar pukul 11.00 WIB.
Namun, sekitar pukul 10.00 WIB, pesawat mendarat di Kualanamu, bukan di tujuan seharusnya.
“Tadi sih telponan sama bokap (ayah), situasi aman, tapi tiba-tiba memang mendadak mendarat di Medan (Kualanamu),” ujar Azwar saat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa sore.
Azwar mengatakan, informasi yang diterima sang ayah dan para penumpang bahwa pesawat mengalami kerusakan.
Tidak ada keterangan mengenai dugaan adanya ancaman bom yang sebelumnya beredar.
“Sayangnya enggak diinfo apa-apa kenapa mendarat, info yang penumpang dapat pesawat mengalami kerusakan,” katanya.
"Beliau juga bingung pas ditanya soal bom," kata Azwar menambahkan.
Setelah mendarat di Kualanamu, penumpang dibawa ke ruang tunggu internasional.
Seluruh penumpang beserta barang bawaannya kemudian diperiksa secara intensif oleh petugas bandara.
Hingga pukul 16.00 WIB, menurut Azwar, sang ayah masih berada di Kualanamu.
“Penumpang tidak diizinkan ke mana-mana karena harus diperiksa intensif,” ujarnya.
https://medan.kompas.com/read/2025/06/17/161105278/penumpang-saudia-airlines-diberitahu-pesawat-rusak-bukan-ancaman-bom