MEDAN, KOMPAS.com - Pesawat Saudia Airlines yang terbang dari Jeddah menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Jakarta, mengalami ancaman bom. Akibatnya, pesawat tersebut mendarat darurat di Bandara Kualanamu pada Selasa (17/6/2025) pukul 10.44.
Pesawat ini mengangkut 442 jemaah haji asal Bekasi dan Depok, Jawa Barat.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II, Medan, Asri Santosa menjelaskan, ancaman diterima melalui email yang dikirim ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada pukul 07.30.
Pengirim email tersebut terdeteksi berasal dari Mumbai, India.
"Ada sebuah email yang masuk ke (Kemenhub) Jakarta. Kemudian di situ ada ancaman bom. Di situ dijelaskan bahwa pesawat akan diledakkan ketika nanti landing di Jakarta," ujar Asri dalam konferensi pers di Bandara Kualanamu, Selasa (17/7/2025).
Menanggapi ancaman ini, Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Februanto menyatakan, penyelidikan kasus tersebut akan ditindaklanjuti oleh Mabes Polri.
"Terkait dengan proses penyelidikan dari email tersebut, masih didalami oleh Bareskrim. Jadi saya sampaikan masih didalami, kami masih akan melakukan pendalaman di Jakarta. Karena informasi yang kami dapat, email itu dikirim dari luar negeri," ungkap Whisnu.
Whisnu juga menambahkan bahwa pihaknya telah memeriksa seluruh bagian pesawat dan tidak menemukan bom seperti yang diancamkan.
"Hasil sementara dari hasil kegiatan pengecekan oleh Jibom, Kodam, dan Paskas, saat ini posisi pesawat dinyatakan clear," kata Whisnu.
Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan juga mencakup barang yang ada di kabin pesawat serta yang dibawa oleh penumpang.
"(Meskipun begitu) Kami masih melakukan pendalaman terhadap barang bawaan para jemaah haji yang pulang dari Jeddah," tutup Whisnu.
https://medan.kompas.com/read/2025/06/17/224629778/saudia-airlines-yang-mendarat-darurat-di-kualanamu-diancam-diledakkan-di