Namun, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumatera Utara menyebut sebagian besar titik api telah berhasil dipadamkan.
“Alhamdulillah api sudah dapat kami kendalikan. Mudah-mudahan hari ini dapat dipastikan padam,” ujar Kepala Bidang Perlindungan, Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas DLHK Sumut, Zainuddin Harahap saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/7/2025).
Meski demikian, menurut Zainuddin, Tim SAR gabungan masih berupaya memadamkan beberapa titik bara api yang tersisa.
“(Hanya tinggal) lima atau enam titik bara,” katanya.
Zainuddin menjelaskan, karhutla bermula pada Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Api dengan cepat merambat ke area hutan lain karena hembusan angin yang sangat kencang.
“Yang menjadi persoalan di lokasi kan angin kuat ini, angin kuat itu lah yang cepat menyebarnya api hingga terjadinya kebakaran itu (meluas), jadi cepat dia (merambatnya),” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (2/7/2025).
Faktor lain yang memperparah kondisi, kata Zainuddin, adalah musim kemarau yang menyebabkan vegetasi di lokasi sangat mudah terbakar.
“Kalau pantauan dari kejadian-kejadian sebelumnya itu (lokasi kebakaran) itu vegetasinya hanya rumput ilalang, tanaman pinus hanya terdiri dari satu atau dua pohon pinus saja. Jadi rumput ilalang ini kan mudah terbakar,” katanya.
Untuk memadamkan api, tim gabungan yang terdiri dari TNI, Pemadam Kebakaran, BPBD Samosir, Manggala Agni, hingga Pemkab Samosir, telah dikerahkan sejak awal kejadian.
Zainuddin menambahkan, pihaknya masih menyelidiki kemungkinan adanya unsur kesengajaan dalam kejadian ini.
“Kami juga sedang mencari dari siapalah kira-kira (api berasal), kemungkinan apakah itu disengaja ataupun tidak, kita belum tahu,” ujarnya.
https://medan.kompas.com/read/2025/07/03/160935478/kebakaran-hutan-di-samosir-meluas-dlhk-sisa-5-titik-bara