MEDAN, KOMPAS.com - Bripka Aulia, personel Polres Pelabuhan Belawan, mengalami patah kaki saat melakukan pengamanan eksekusi lahan di Jalan Aluminium I, Kota Medan.
Plt Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Wahyudi Rahman menjelaskan, Bripka Aulia sehari-hari bekerja di satuan Intelkam.
Kala itu, Bripka Aulia sedang berupaya menengahi konflik yang terjadi antara ahli waris yang memenangkan gugatan dan warga yang menolak.
"Bripka Aulia mengalami patah kaki setelah terperosok ke celah lubang penutup parit," kata Wahyudi dalam keterangan resmi pada Jumat (18/7/2025).
"Saat berusaha menyelamatkan ahli waris yang diserang warga penolak eksekusi," tambahnya.
Wahyudi turut prihatin atas apa yang dialami anggotanya.
Dia juga menyayangkan insiden kericuhan yang terjadi dalam pengamanan eksekusi tersebut.
"Padahal sekitar pukul 10.30 WIB, saya sudah menyampaikan secara resmi penundaan eksekusi demi mencegah bentrok dan menjaga situasi kondusif," jelas Wahyudi.
Namun, saat personel mulai membubarkan diri menuju kendaraan dinas masing-masing, terjadi pelemparan ke arah pasukan Brimob.
Belakangan diketahui, pelempar itu adalah pemuda bernama Tumpal Simamora (24), warga Jalan Kawat Gang Padi.
Akibatnya, situasi kembali memanas.
"Aksi provokatif tersebut mengakibatkan kerusuhan. Akibatnya, Tumpal mengalami luka robek di bagian kening, termasuk Kepling 16 Armansyah, Kepling 17 Fendi, dan Kepling 20 Asrul Sani yang juga turut terluka akibat insiden itu,” ungkap AKBP Wahyudi.
Dia menjelaskan, petugas dari Dokkes Polres Pelabuhan Belawan telah memberi pertolongan kepada para korban di lokasi.
"Eksekusi tersebut seharusnya berjalan damai karena hanya menyasar 10 unit gudang dan tidak ada rumah warga yang menjadi obyek eksekusi," ungkap Wahyudi.
"Seluruh insiden ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Kami melaksanakan pengamanan eksekusi yang akan dilakukan oleh PN Medan terhadap 10 gudang yang berada di lokasi tersebut. Sementara permukiman warga tidak dilakukan eksekusi sesuai amar putusan PN Medan. Kami mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga ketertiban," tuturnya.
https://medan.kompas.com/read/2025/07/18/162558978/eksekusi-lahan-di-medan-berujung-ricuh-polisi-alami-patah-kaki