Salin Artikel

BMW Terbakar di Garasi Rumah Dinasnya, Wali Kota Sibolga: Itu Mobil Tua Pribadi Saya

Kebakaran tersebut mengakibatkan garasi dan satu unit mobil pribadi jenis BMW hangus terbakar.

"Memang benar ada kejadian itu. Yang terbakar bagian garasi rumah dinas wali kota, dan 1 unit mobil tua jenis BMW E30 tahun 1991, milik pribadi saya, bukan mobil dinas," ungkap Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazri Penarik, saat dikonfirmasi melalui sambungan ponsel.

Syukri menjelaskan, berdasarkan keterangan dari sopir pribadinya, kebakaran terjadi sekitar pukul 08.30 saat sopirnya sedang memanaskan tiga unit mobil di garasi.

"Termasuk mobil pribadi BMW tua milik saya yang terbakar. Kemungkinan ada kabel atau wayar mobil yang keropos dan digigit tikus, yang menyebabkan korsleting dan akhirnya terbakar," ujarnya.

Saat kejadian, Wali Kota Sibolga tidak berada di rumah.

Ia sedang mengikuti kegiatan di Sumatera Barat.

"Kebetulan saya lagi tugas di Sumatera Barat. Pada saat kejadian, hanya ada ajudan, Satpol PP, dan asisten rumah tangga di rumah dinas. Istri juga sedang bertugas," jelasnya.

Syukri juga meminta maaf kepada warga sekitar rumahnya atas kepanikan yang ditimbulkan akibat kebakaran tersebut, yang berdekatan dengan SMA swasta HKBP Kota Sibolga.

"Saya secara pribadi mohon maaf kepada pihak SMA swasta HKBP Kota Sibolga dan warga sekitar," tambahnya.

Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Kota Sibolga, Iptu Suyatno, menyatakan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 08.15.

Saat itu, sopir pribadi Wali Kota, Andika Hutagalung (28), sedang memanaskan tiga unit mobil di garasi.

"Ada tiga mobil pribadi milik wali kota, jenis Fortuner, Cambridge, dan BMW, yang sedang dipanaskan oleh sopir pribadi wali kota," ungkap Suyatno.

Suyatno menjelaskan bahwa Andika memanaskan mobil Fortuner terlebih dahulu, kemudian mobil Cambridge, dan terakhir mobil BMW.

"Saat menghidupkan mesin mobil, tiba-tiba ada ledakan di bagian depan mobil, dan muncul percikan api. Mobil pun seketika terbakar, juga mengenai bagian garasi," ujarnya.

Hasil penyidikan sementara menunjukkan bahwa kebakaran disebabkan oleh mesin mobil yang meledak saat dipanaskan.

"Tidak ada korban jiwa, namun satu unit mobil BMW pribadi milik Wali Kota Sibolga hangus terbakar. Kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta," pungkas Suyatno.

https://medan.kompas.com/read/2025/07/18/193800378/bmw-terbakar-di-garasi-rumah-dinasnya-wali-kota-sibolga-itu-mobil-tua-pribadi

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com