SAMOSIR, KOMPAS.com — Permukaan air Danau Toba di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, tampak keruh dan kecoklatan.
Fenomena ini ramai dibicarakan setelah sebuah video yang memperlihatkan kondisi tersebut diunggah ke media sosial.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Samosir, Tetty Naibaho, membenarkan adanya perubahan warna air di perairan Danau Toba tersebut.
“Kurang lebih sudah dua minggu dan di beberapa titik masih keruh,” kata Tetty kepada Kompas.com, Senin (21/7/2025).
Cuaca Ekstrem Diduga Jadi Pemicu
Tetty menjelaskan, sejak awal Juli 2025, kawasan itu dilanda cuaca buruk disertai ombak besar, yang diduga menjadi penyebab utama air Danau Toba berubah warna.
Menurutnya, endapan lumpur terbawa arus dan menyebabkan air tampak kecoklatan.
“Sejak awal Juli disebabkan cuaca ekstrem dan ombak besar. Lokasi di Kecamatan Harian,” ungkapnya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa penyebab pasti belum dapat dipastikan karena hingga kini belum ada penelitian ilmiah yang dilakukan untuk memastikan faktor penyebab keruhnya air.
Belum Ada Penanganan Khusus
Hingga saat ini, pemerintah daerah belum melakukan upaya khusus untuk menangani masalah tersebut karena kondisi cuaca ekstrem dinilai masih berlangsung.
Tetty juga mengimbau wisatawan dan masyarakat untuk selalu waspada saat beraktivitas di kawasan pantai.
“Imbauan ke masyarakat dan pengunjung agar berhati-hati dan mengawasi anggota keluarga saat berwisata di pantai,” ujarnya.
Berita sebelumnya, video yang memperlihatkan air keruh di Danau Toba diunggah oleh akun Facebook Jelajah Sumut pada 16 Juli 2025.
Video tersebut diambil di perairan yang membelakangi patung Yesus Kristus di Bukit Sibea-bea, Desa Harian Boho, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir. (Penulis: Teguh Pribadi, Editor: Eris Eka Jaya)
https://medan.kompas.com/read/2025/07/22/093249378/penyebab-air-danau-toba-keruh-cuaca-ekstrem