Salin Artikel

Kronologi Kecelakaan Minibus dan Kereta Api di Simalungun: Mobil Terseret 50 Meter, 3 Orang Tewas

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Minibus Toyota Calya BK 1721 RZ mengalami kecelakaan di jalur perlintasan Kereta Api di Km 115+0/1 Nanggar Bayu, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (26/7/2025).

Mobil hitam itu ditabrak Kereta Api (KA) Lokomotif 2803 Kisaran Express, terseret kurang lebih 50 meter dan tercampak ke arah sebelah kanan.

Dari 10 penumpang mobil, 3 di antaranya meninggal dunia dan 7 orang luka-luka.

Kapolres Simalungun AKBP Marganda Aritonang mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.43 WIB dan dilaporkan ke pihak kepolisian sekitar pukul 17.10 WIB.

Berdasarkan keterangan saksi, kata Marganda, sopir minibus, Yusni Marzuki Sinaga (43), membawa sembilan orang penumpang datang dari arah Simpang Asam, Kampung Pompa, Kecamatan Bandar, Simalungun, menuju jalan utama melewati perlintasan KA.

"Peristiwa itu terjadi di perlintasan Km 115+0/1 tepat di sebidang tanah tanpa palang pintu," kata Marganda dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu (27/7/2025).

Setibanya di TKP, melaju KA Lokomotif 2803 Kisaran Express yang dikemudikan Masinis bernama Hardian, datang dari arah Kisaran, Kabupaten Asahan menuju Kota Medan.

"Saat itu kereta api 2803 Kisaran Express sedang melintas dan menabrak sisi kiri mobil minibus, dan mobil tersebut terseret kurang lebih 50 meter lalu tercampak ke sebelah kanan,” kata Marganda.

Pasca-peristiwa itu, mobil minibus mengalami kerusakan pada kaca depan, kaca samping kiri, bumper depan, pintu sebelah kiri depan dan belakang, serta ban sebelah kiri depan dan belakang.

Sementara KA Kisaran Express tidak mengalami kerusakan.

“Kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 75.000.000," katanya.

Lebih lanjut, disampaikan Marganda, menurut keterangan saksi Candra Agustian (41) yang saat itu mengendarai mobil BK 1426 RU tepat di belakang mobil korban, turun dan melihat kondisi sopir Yusni Marzuki Sinaga (43) tidak sadarkan diri akibat luka berat.

Sementara itu, penumpang mobil bernama Siti Marlina (40) dan M. Alzam (2) yang duduk di samping sopir serta penumpang bernama Zulkifli (30) yang duduk di kursi barisan tengah, meninggal dunia, sedangkan penumpang lainnya mengalami luka.

Adapun identitas sopir dan penumpang mobil ini diketahui warga Jalan Gunung Kidul, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, Sumatera Utara.

Marganda mengatakan, pasca-peristiwa itu, para korban langsung dievakuasi oleh warga setempat ke RS Karya Husada Perdagangan, Kabupaten Simalungun.

"Setelah polisi tiba di TKP, ditemukan kondisi minibus rusak berat pada bagian sebelah kiri dan para penumpang mobil telah dievakuasi oleh warga," ucapnya.

Kasus kecelakaan ini tercatat dalam LP/A/ / VII/2025/SPKT/Polres Simalungun.

Marganda mengatakan, terhadap pengemudi minibus disangkakan melanggar Pasal 310 Ayat (4) UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

https://medan.kompas.com/read/2025/07/27/135121378/kronologi-kecelakaan-minibus-dan-kereta-api-di-simalungun-mobil-terseret-50

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com