Salin Artikel

Nova Arianto Sebut Uji Coba Lawan Mali Jadi Modal Berharga Timnas U-17 Menuju Piala Dunia

MEDAN, KOMPAS.com - Timnas U-17 Indonesia menutup turnamen Piala Kemerdekaan 2025 dengan hasil yang memuaskan meski harus puas berada di peringkat kedua setelah kalah dari Mali.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, pada Senin (18/8/2025), skuad Garuda Muda takluk dengan skor 1-2.

Dua gol tim Mali dicetak oleh Zoumana Ballo pada menit ke-22 dan Seydou Dembele pada menit ke-33.

Sementara itu, gol tunggal bagi Indonesia disumbangkan Fadly Alberto Hengga pada menit ke-36.

Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, menilai turnamen ini memberikan pengalaman berharga bagi anak asuhnya sebagai modal persiapan menuju Piala Dunia.

"Pertama saya sampaikan terima kasih kepada PSSI yang sudah memfasilitasi kami melakukan uji coba berkualitas. Pemain butuh yang seperti ini untuk belajar, berkembang menuju Piala Dunia," ujar Nova dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (19/8/2025).

Nova menyampaikan, performa pemainnya sangat baik, dan ia merasa senang bisa melakukan evaluasi setelah pertandingan.

Ia menekankan bahwa antusiasme tim dalam menghadapi laga melawan Mali sangat positif.

"Ini hal yang langka bisa bertemu Mali. Uji coba sekelas tim Mali sangat bermanfaat bagi skuad agar bisa belajar lebih baik lagi," tambahnya.

Nova menjelaskan, tim mendapatkan pengalaman berharga dalam menghadapi tekanan tinggi dari lawan berkualitas.

"Evaluasi akan kami lakukan terhadap kekurangan yang ada, termasuk opsi penambahan tim baru agar tim ini menjadi lebih solid," tuturnya.

Mengenai rencana ke depan, Nova mengungkapkan bahwa promosi dan degradasi pemain akan terus berjalan.

Setelah turnamen ini, tim akan melakukan latihan di Bulgaria dengan tiga kali uji coba di sana.

"Saya harapkan pemain diaspora yang tidak hadir di Piala Kemerdekaan bisa datang, seperti Lucas, Mike, dan lainnya. Kita lihat seberapa kuat mereka. Namun, kami juga memiliki banyak opsi lain sebelum menuju Dubai," ucapnya.

Nova juga mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Sumatera Utara yang sangat antusias.

Ia mengapresiasi fasilitas yang diberikan, terutama stadion yang megah untuk timnas U-17.

"Semoga timnas bisa bermain di Sumut lagi. Mohon doanya agar kami bisa meraih hasil terbaik di Piala Dunia," pungkas Nova.

https://medan.kompas.com/read/2025/08/19/105526678/nova-arianto-sebut-uji-coba-lawan-mali-jadi-modal-berharga-timnas-u-17-menuju

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com