Salin Artikel

Sehari Mengaspal, Driver Bajaj Online: Respons Warga Positif, Kendaraan Unik

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Baru sehari setelah launching, respons masyarakat Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, terhadap bajaj online cukup positif.

Selain tarif murah, kendaraan roda tiga ini dinilai unik dan sejumlah driver ojek online (ojol) ingin mencobanya.

Hal itu disampaikan R. Nainggolan, salah seorang driver Bajaj RE.

Pria asal Kabupaten Simalungun itu menjajal bajaj online usai grand opening pada Senin (15/9/2025) kemarin.

Nainggolan sebelumnya bekerja sebagai driver ojol, tetapi berhenti cukup lama.

Melihat bajaj online hadir di Pematangsiantar, ia tertarik untuk mencobanya.

Satu hari mengaspal, ia mendapat delapan orderan.

"Kalau respons masyarakat positif. Melihat kendaraan ini cukup unik, mereka antusias pengen mencobanya," kata dia ditemui di kompleks SMBC, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, Selasa (16/9/2025).

"Kalau semalam orderan saya lumayan, ada delapan orderan. Tarif mereka (penumpang) lihat langsung kok, berapa jaraknya," ucapnya menambahkan.

Menurutnya, penumpang cukup diuntungkan dengan mengorder bajaj RE lewat aplikasi Maxride.

Dengan tarif Rp 8.000 per 3 kilometer, bajaj dapat membawa maksimal tiga orang penumpang dewasa atau empat orang remaja/anak-anak.

"Ongkosnya murah, juga nyaman. Kalau hujan tidak kena hujan, kalau panas, tidak kena panas. Cuma kecepatannya tidak seperti sepeda motor, tidak bisa kencang kali. Paling lari (kecepatan) 60 kilometer," ucap Nainggolan.

Bajaj RE hadir sebagai kendaraan berbasis aplikasi.

Menurut Nainggolan, sejauh ini tidak ada masalah dengan aplikator lainnya.

Justru, banyak driver ojol yang tertarik untuk bergabung.

"Orderan kan melalui sistem aplikasi. Jadi, tidak perlu rebutan di tempat keramaian. Kecuali drivernya ugal-ugalan bisa jadi menyinggung,” imbuhnya.

Soal pendapatan harian, Nainggolan berharap para driver memanfaatkan momen ini untuk lebih giat di lapangan.

Banyak driver ojek online yang tertarik mencoba bajaj untuk mencari peruntungan baru.

"Kalau soal pendapatan, tergantung drivernya. Kalau rajin ke lapangan pasti banyak yang order. Pintar-pintarlah di lapangan-lah," ucapnya.

Di tempat yang sama, seorang driver Ojol, Bezalel Napitupulu, menunggu antrean pendaftaran di kantor bajaj RE di kompleks SMBC.

Ia ingin beralih ke bajaj karena kendaraan tersebut lebih aman saat musim hujan.

Lowongan sebagai driver ia dapat dari rekannya yang kebetulan kerja di bajaj RE.

"Kalau ojol kan sudah coba. Kendalanya kalau hujan tidak bisa narik. Kalau bajaj ini kan aman, hujan-hujan mau narik ada penutupnya, jadi ini mau coba ini dulu," kata pria yang tinggal di Jalan Gereja Kota Pematangsiantar.

Diberitakan sebelumnya, kendaraan roda tiga berbasis online yaitu bajaj RE mulai beroperasi di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Dinas Perhubungan (Dishub) mengingatkan agar kendaraan ini tidak melebihi 500 unit sebab berpotensi menimbulkan kemacetan.

Pengusaha bajaj RE, Ramot Lumbangaol, mengatakan untuk saat ini tersedia 16 unit bajaj yang dapat dipesan lewat aplikasi Maxride.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan penjualan bajaj unit baru bagi masyarakat yang berminat untuk melakukan pembelian.

Sebagai upaya memperkenalkan kendaraan roda tiga, bajaj online melakukan konvoi melintasi sejumlah ruas jalan utama di Pematangsiantar.

https://medan.kompas.com/read/2025/09/16/183117778/sehari-mengaspal-driver-bajaj-online-respons-warga-positif-kendaraan-unik

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com