Salin Artikel

2 Begal Motor di Deli Serdang Ditangkap Saat Kerja di Pemandian Air Panas

MEDAN, KOMPAS.com - Polisi telah menangkap dua pelaku yang membegal pengendara motor NMAX di Jalan Mesjid, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

Kepala Polsek Tembung AKP Ras Maju mengatakan, kedua pelaku bernama Muhammad Fahri Aldi (18) dan Ahmad Suwandi (19) ditangkap pada subuh tadi di Kabupaten Karo.

"Keduanya ditangkap saat bekerja di pemandian air panas di Karo. Jadi, setelah beraksi, mereka kabur ke sana untuk menghilangkan jejak," kata Ras Maju saat diwawancarai di Polsek Tembung pada Selasa (23/9/2025).

Setelah itu, polisi melakukan pengembangan dan menangkap dua pelaku lainnya, Saverius Gulo (21) dan Afriansyah (28).

Keduanya berperan sebagai perantara untuk menjual motor korban serta penadahnya.

"Hasil interogasi, Fahri ini beraksi menggunakan sepeda motor yang dipinjam dari teman kecilnya," ujar Ras Maju.

"Motor korban dijual sekitar Rp 8,2 juta. Masing-masing mendapat Rp 2 juta. Uang hasil kejahatan dipakai untuk beli pakaian dan kebutuhan sehari-hari," ucapnya.

Kini, kedua pelaku telah ditahan di Polsek Tembung untuk diproses hukum.

Para pelaku dikenakan Pasal 364 KUHPidana.

Sebelumnya diberitakan, remaja bernama Reggy Nasution (19) dibegal komplotan begal bersenjata tajam saat melintas di Jalan Mesjid.

Pria yang hendak kuliah tahun ini menceritakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (29/7/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.

Kala itu, dia hendak mengantarkan temannya pulang dengan mengendarai sepeda motornya merek NMAX BK 4036 AKI.

"Waktu itu, aku sama kawan nongkrong terus mau ngantar pulang. Posisinya temanku bawa motorku dan aku dibonceng," kata Reggy kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Senin (4/8/2025).

Setibanya di lokasi, ada tiga pria yang mengendarai satu sepeda motor memepetnya.

Teman Reggy panik dan berupaya untuk memutar arah. Namun, mereka terjatuh.

"Di situ aku lihat pelaku bawa dua senjata tajam, parang dan celurit. Takut-lah kami, panik malah jatuh. Di situ, kami langsung menjauh dari motor karena takut diserang," ucap Reggy.

Akibatnya, Reggy mengalami luka ringan di bagian perut karena terkena sabetan benda tajam pelaku.

Adapun temannya terluka di bagian lutut kaki karena terjatuh dari sepeda motor.

"Teriak minta tolong kami. Memang pas di dekat itu ada kantor JNT. Memang sempat dibantu, tetapi pelakunya sudah kabur," ucap Reggy.

Berangkat dari kejadian itu, Reggy membuat laporan ke Polsek Tembung dengan nomor laporan: LP/B?1161/VII/2025/SPKT/Polsek Medan Tembung.

Dia pun berharap agar polisi lekas menangkap para pelaku agar tidak ada korban lainnya.

Aksi para pelaku ternyata terekam CCTV Kantor JNT yang dekat lokasi.

Penggalan video CCTV itu pun viral di media sosial.

https://medan.kompas.com/read/2025/09/23/204753878/2-begal-motor-di-deli-serdang-ditangkap-saat-kerja-di-pemandian-air-panas

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com