Kisah ini mencuat setelah diunggah sejumlah akun di Instagram dan Tiktok pada Rabu (8/10/2025).
Dalam video yang dibagikan, sang ibu, Hasmidar Harefa, menangis menceritakan perjuangannya agar anaknya bisa terus sekolah meski kondisi ekonomi pas-pasan.
Ia bekerja di sebuah rumah makan dan mengaku belum sempat melunasi uang komite sekolah.
"Bukan tidak dibayar, kalau boleh dibantu saya cicil," kata Hasmidar dalam video yang diunggah akun tersebut.
"Dan anak saya sudah memohon kepada wali kelasnya, saat ibunya gajian nanti dilunasi," ujarnya.
Namun, permintaan tersebut tak digubris. K justru tidak diperbolehkan mengikuti ujian dan kartu ujiannya ditahan oleh wali kelas.
K akhirnya ikut bekerja di rumah makan untuk menambah penghasilan keluarga.
Penjelasan SMAN 1 Gunungsitoli
Perwakilan SMAN 1 Gunungsitoli, Otenieli, mengatakan, tidak ada aturan yang melarang siswa ikut ujian hanya karena belum membayar uang komite.
"Sekalipun belum membayar, ada yang sampai sekarang belum membayar tetapi mereka ujian," ungkapnya.
"Sekolah wajib mengikutkan mereka ujian. Tidak ada alasan masalah sumbangan tersebut," kata Otenieli.
Ia menambahkan, sekolah tidak pernah memberi perintah agar wali kelas menahan siswa karena belum membayar sumbangan.
Sudah ikut ujian
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, mengatakan, K kini telah mengikuti ujian.
"Anak kita itu tetap mengikuti ujian. Tadi saya cek dan berkoodinasi langsung dengan Kacabdis," ujarnya.
Alexander mengatakan, K tidak terhalang untuk mengikuti ujian semester, meskipun ia mengakui bahwa K memiliki tunggakan SPP sebesar Rp 40.000 per bulan, yang kini telah diselesaikan.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Siswi SMAN Dilarang Ikut Ujian Gegara Belum Bayar Uang Komite Rp40 Ribu, Ibu Nangis: Sudah Memohon
https://medan.kompas.com/read/2025/10/12/095410878/sudah-memohon-tapi-siswi-sman-1-gunungsitoli-tetap-dilarang-ujian-karena-belum