BANDUNG,KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyebut Divisi Regiona (Divre) Sumatera Utara, Medan - Binjai paling terdampak bencana banjir bandang dan longsor.
Perbaikan pun dikebut, dengan harapan bisa segera kembali dioperasionalkan.
"Sebenarnya yang terdampak paling banyak di wilayah di Divre I Medan, mulai Aceh sampai dengan Rantauprapat ya," kata Direktur Pengelola Sarana Prasarana PT KAI, Heru Kuswanto saat ditemui di Stasiun Bandung, Selasa (2/12/2025).
Dikatakan, dari 13 operasional kereta yang terdampak longsor dan gogosan, 12 diantaranya telah diselesaikan KAI.
"Dari Medan ke arah lain tidak ada yang terganggu, kecuali Medan ke arah Binjai. Ini baru selesai nanti jam 2. Karena paling terdampak, paling parah gogosan," ujarnya.
Menurut Heru, kerusakan jalur kereta ini terjadi akibat banjir bandang yang menghanyutkan alas (bantalan) rel atau gogosan.
Namun kini telah dilakukan penanganan lebih lanjut seperti penambalan alas dan perbaikan lainnya.
"Kena banjir Bandang, alasnya (bantalannya) hanyut atau gogos, yang paling parah ini sampai 300 meter satu titiknya, ini yang baru kita tangani," ucapnya.
Ia memastikan jelang Nataru 2026 mendatang perbaikan rampung dilakukan.
"Dipastikan sudah berjalan semuanya. Nanti siang sudah bisa beroperasi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, jalur kereta api Medan-Binjai terdampak banjir dalam sepekan terakhir.
Gangguan ini membuat operasional kereta tergangu dan mengancam keselamatan perjalanan.
Sebanyak 20 Perjalanan KA Srilelawangsa, yakni 17 perjalanan relasi Medan - Binjai, dan 3 perjalanan relasi Medan - Binjai - Kualabingai bahkan terpaksa dibatalkan.
https://medan.kompas.com/read/2025/12/02/151116178/kai-kebut-perbaikan-jalur-medan-binjai-yang-terdampak-banjir-sumatera