KOMPAS.com - Aktivitas vulkanis Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pekan ini mengalami kenaikan signifikan.
Erupsi Gunung Sinabung tersebut menyebabkan ribuan hektar lahan pertanian masyarakat rusak berat dengan kerugian mencapai Rp 29 miliar.
Gunung itu mengalami erupsi dan meluncurkan gugran awan panas.
Akibatnya, lahan pertanian milik masyarakat seluas 3.045 hektar rusak berat karena diselimuti abu vulkanis dari Gunung Sinabung.
Baca juga: 3 Kecamatan Terpapar Abu Vulkanik Gunung Sinabung
Ribuan hektar lahan pertanian yang rusak berada di empat kecamatan di Karo yakni Payung, Tiganderket, Tiga Binanga, dan Kutabuluh.
Dikutip dari VOA Indonesia, Kepala Dinas Pertanian Karo, Mahtesa Sitepu mengatakan kerugian terkait erupsi Sinabung diperkirakan mencapai Rp 29 miliar.
"Total yang terdampak itu ada 3045,8 hektare, dengan kerugian 2.9178.171.825 atau Rp 29 miliar lebih,” kata Mahtesa, Rabu (3/3/2021).
Mahtesa menjelaskan, lahan pertanian jagung, cabai, salak, jeruk, dan kopi diprediksi mengalami gagal panen akibat debu vulkanis itu.
Baca juga: 7 Fakta Erupsi Gunung Sinabung Hari Ini, 13 Kali Semburan Awan Panas
"Masalahnya kemarin (terdampak) debu yang tebal. Jadi datang gerimis semakin berat dan tak kuat menopang debu hingga tanaman rusak," ucapnya.
Saat ini pemerintah daerah setempat mengupayakan untuk membersihkan abu vulkanis yang menyelimuti tanaman dengan menggunakan blower.
"Berharap hujan segera turun agar proses pembersihan secara alami bisa lebih cepat dan masyrakat tidak terlalu merugi. Kalau hujannya enggak deras bisa berpotensi gagal panen," pungkasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Natanail Perangin-angin mengatakan Kecamatan Tiganderket merupakan wilayah yang paling parah terpapar abu vulkanis.
Baca juga: Gunung Sinabung Kembali Luncurkan Awan Panas Beruntun Sejauh 5.000 Meter
Ia menjelaskn lahan pertanian dan kawasan permukiman masyarakat yang terdampak abu vulkanis sedikit terbantu karena hujan dengan intensitas memadai sedang mengguyur Karo.
"Menurut laporan tim kami di lapangan hari ini sudah selesai melakukan penyiraman di jalur-jalur utama. Tapi nanti kita lihat lagi apakah memang ada permintaan dari warga untuk membantu lahan pertaniannya untuk disiram akan kami bantu," ucapnya.
Baca juga: Gunung Sinabung Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran dan Erupsi
Pada Rabu (3/3/2021) Gunung Sinabung sudah mengalami dua kali erupsi disertai luncuran awan panas guguran.
Petugas pos pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra menuturkan erupsi terjadi pada pukul 08.52 WIB dan 15.03 WIB.
Namun, pada erupsi pertama jarak luncuran awan panas guguran tidak teramati.
"Jarak luncuran yang teramati hanya 2.000 meter," tuturnya.
Baca juga: Gunung Sinabung Mengalami Erupsi, Luncurkan Awan Panas Sejauh 2.500 Meter
Gunung Sinabung juga diprediksi masih akan terus menunjukkan aktivitas vulkanisnya dan berpotensi mengalami erupsi yang disertai luncuran awan panas guguran.
"Hujan abu ada yang sekitaran ke arah barat. Sampai saat ini atas puncaknya masih tertutup kabut,” ucap Armen.
Gunung g yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu kini berstatus level tiga atau siaga.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan di desa-desa yang sudah direlokasi, atau di wilayah dalam radius radial tiga kilometer dari puncak gunung itu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.