Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekerja hingga Tengah Malam Urus Jenazah Pasien Covid-19, Sopir Ambulans: Masker Lepas, Cemas Saya

Kompas.com - 25/06/2021, 21:16 WIB
I Kadek Wira Aditya

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sudah lima tahun lamanya, Hendri Saputra (35) memutuskan untuk menjadi seorang sopir ambulans yang bertugas di Palembang, Sumatera Selatan.

Selama itu, Hendri pun telah terbiasa membawa orang sakit atau pun pasien yang meningal.

Hingga saat pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020, situasi yang dialami Hendri menjadi berubah.

Baca juga: Cerita Sopir Ambulans Antar Jenazah Pasien Covid-19, Hendri: Pakai Hazmat, Takut Tetap Ada

Saat itu, ia jadi kerap mengantarkan jenazah pasien Covid-19

Namun, pasien yang meninggal akibat terpapar Covid-19 sempat membeludak pada November 2020 lalu. 

Hendri bersama rekan-rekannya pun harus bertugas mengantarkan jenazah hingga tengah malam ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gandus.

Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus, Asrama Haji Palembang Akan Disiapkan untuk Pasien Covid-19

Ada pun lokasi itu dijadikan oleh pemerintah setempat khusus untuk makam pasien Covid-19.

Hendri setidaknya harus bolak-balik sebanyak empat kali dalam sehari, mengantar jenazah orang yang terpapar Covid-19 untuk dimakamkan di tempat pemakaman tersebut.

Ia bercerita, sewaktu bertugas mengangkat jenazah seorang pasien Covid-19, hazmatnya sempat robek dan masker yang ia gunakan terlepas dari wajahnya.

Hendri pun begitu sempat cemas setelah kejadian itu karena takut tertular virus yang berawal dari Wuhan tersebut.

"Ketika pulang ke pos, saya jadi gelisah. Karena pas merokok rasanya hilang. Kalau demam sih nggak, cuma hilang perasa saja," ujarnya.

Hendri pun kemudian memutuskan untuk meminum vitamin agar imunitasnya meningkat. Selain itu, ia pun sempat untuk mengurangi aktivitasnya dan selalu menggunakan masker.

"Sehari setelah itu saya kembali normal. Saya sih perkirakan waktu itu terpapar. Tetapi tidak terlalu saya rasakan. Karena imun saya kuat. Hanya aktivitas saya kurangi dulu sampai sehat," ujarnya.

Meski begitu, rasa cemas pun sempat menghantui Hendri, karena seluruh pasien yang ia bawa kebanyakan terpapar virus Corona.

Karena misi kemanusiaan, rasa takut itu pun memudar dan Hendri dapat beraktivitas seperti biasanya.

"Kalau bertugas pakai hazmat karena kita juga jaga-jaga (tidak tertular). Takut sih ada, tapi ini demi kebaikan untuk membantu orang," kata Hendri kepada Kompas.com di Palembang, Jumat (25/6/2021).

Untuk saat ini, pasien Covid-19 yang meninggal dan diantarkan ke TPU Gandus Palembang tak lagi sebanyak dulu. Hendri pun berharap kondisi pandemi Covid-19 ini dapat segera kembali.

"Kalau sekarang tak sebanyak dulu, awal-awal Covid-19 begitu banyak. Tetapi sekarang sudah berkurang," jelasnya.

(Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Medan
Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Medan
Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum 'Debt Collector' Ditangkap

Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum "Debt Collector" Ditangkap

Medan
Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Medan
Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Medan
Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Medan
Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Medan
Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Medan
Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Medan
Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Medan
Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com