PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Sejak dibuka mulai 11 April 2022 hingga Senin (25/4/2022), salah satu layanan penukaran uang di Kota Pematangsiantar telah menukarkan Rp 10,2 miliar uang kertas baru.
Layanan menggunakan mobil kas keliling itu selalu ramai didatangi warga, tempatnya di komplek Gedung TIK Dinas Pariwisata dekat tugu Becak di Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar, provinsi Sumut.
"Sampai hari ini uang yang ditukarkan di tempat penukaran uang lapangan Tugu Becak sudah Rp 10,2 miliar," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Pematangsiantar, Teuku Munandar kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Senin (25/4/2022).
Baca juga: Penukaran Uang Baru di Bandung Mengular, Sebagian Tidak Kebagian, Warga Diimbau Datang Jam 6 Pagi
Munandar menjelaskan, Kpw BI Pematangsiantar menyediakan Rp 3,1 Triliun uang kertas baru untuk 8 kabupaten kota di provinsi Sumut.
“Tahun ini kita sediakan Rp 3,1 Triliun untuk wilayah kerja BI Pematangsiantar di 8 Kabupaten Kota. Tahun lalu realisasinya Rp 2,5 Triliun penukaran dan penarikan uang oleh perbankan dan masyarakat,” ucapnya.
Di wilayah kerja KPw BI Pematangsiantar, ada 118 titik layanan penukaran uang yang disediakan bekerjasama dengan perbankan. Sementara di Pematangsiantar ada 24 titik lokasi penukaran.
Munandar mengatakan, uang kertas yang paling banyak ditukar adalah pecahan Rp 5.000 dan Rp 10.000.
Dia memprediksi, realisasi penukaran uang hingga Idul Fitri nanti akan meningkat.
“Uang pecahan yang paling banyak ditukar pecahan Rp 5.000 sampai Rp 10.000, dengan jumlah paling banyak untuk satu orang Rp 3,8 Juta,” jelasnya.
Baca juga: Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Tarakan untuk Lebaran 2022
Di tempat yang sama, Pelaksana tugas Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani berkunjungi meninjau lokasi penukaran uang baru. Menurut dia, terjadi geliat ekonomi seiring antusias masyarakat dalam menukar uang jelang Idul Fitri
“Nampaknya kalangan masyarakat yang ekonominya menengah ke atas sudah ada pergerakan ekonomi,” katanya.
“Karena uang yang ditukar tadi ada harga Rp 10.000 dan Rp 20.000 bukan menukar harga Rp 2.000. Itu menandakan perekonomian di Siantar sudah lebih baik lagi,” kata dr Susanti menambahkan.
Pada kesempatan ini dirinya menekankan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan saat melakukan mudik.
“Untuk masyarakat yang akan melakukan mudik tetap ingat protokol kesehatan. Karena bagaimanapun protokol kesehatan modal kita untuk perekonomian selanjutnya,” tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.