Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesedihan Peternak yang Sapinya Terjangkit PMK: Sebagian Sudah Diberi Panjar

Kompas.com - 23/05/2022, 18:24 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

 

MEDAN, KOMPAS.com - Wajahnya kalut. Gerak badannya seperti serba salah. Tak sekali saja dia bingung mau menunjukkan kandang mana yang sapinya mengalami gejala yang tak pernah diketahuinya selama puluhan tahun beternak.

Dia adalah Ketua Kelompok Tani Enggal Mukti di Dusun XXII, Pondok Rowo, Kecamatan Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, M. Sugito.

Saat ditemui di rumahnya, dia dan istrinya tampak terburu-buru menunjukkan kondisi ternak sapinya.

"Pagi tadi enggak ada gejala apa-apa kok ini tiba-tiba terus berliur mulutnya, gak mau makan terus lemas bawaannya. Puluhan tahun beternak sapi, baru ini ngalami yang seperti ini," katanya.

Baca juga: Petani di Sumut Resah Ratusan Sapi Terjangkit PMK, Sebagian Sudah Dipesan untuk Kurban

Sapi itu kemudian dikeluarkan dari kandangnya yang bersebelahan dengan kandang kambing. Lokasinya sekitar 200 meter. Sepanjang jalan ke lokasi kandang, dia menunjuk ke sejumlah kandang di dekat rumahnya. Di dusun itu, hampir setiap rumah ada kandang sapi.

Hingga akhirnya tiba di satu kandang besar melewati lahan jagung. Kandang itu ditutup pintu besi. Sugito berteriak memanggil seseorang untuk membukakan pintu dan terus berjalan dengan cepat. Dia mengarahkan kepada satu tempat tanpa atap.

Di situ ada sedikitnya 8 ekor sapi yang terduduk. Rumput di bawahnya tak nampak dimakannya. Dia menunjukkan satu sapi yang terlihat paling parah. Mulutnya mengeluarkan liur dan celah kakinya luka. Tak mau makan dan lemas. Nafasnya terdengar seperti sesak.

"Kami gini, ini pun merinding saya. Kelompok tani sangat sedih dan khawatir karena anggota ini kan merawat lembu dari investasi, orang kepercayaan maka kalau sampai ini tak bisa pencegahan ya kami, terus terang, ya kami gimana lagi," katanya.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas dan diberi arahan untuk membuat ramuan terbuat dari jahe, lengkuas, dan kunyit untuk diminumkan.

"Tapi nampaknya obat itu tidak mempan. Kami sangat sedih untuk dengar laporan-laporan dari anggota. Memang masih skala kecil. Baru 50 ekor. Tapi tetap harus diantisipasi. Dari satu hari langsung seperti ini," katanya.

Baca juga: Dampak PMK, Balikpapan Kekurangan 1.950 Ekor Sapi

Dia lalu menunjukkan sapi yang makannya tak lagi lahap. Lidahnya sudah terkelupas, mulutnya luka. Menurutnya, baru sehari terjangkit kukunya sudah pecah sehingga tak nyaman berdiri dan makan tak selera.

Sugito menambahkan, masyarakat saat ini khawatir karena harus ada tes dokter, sertifikat dan lainnya.

Sudah diberi panjar

Sebagian ternak sapi yang bergejala PMK, menurut Sugito, sudah diberi panjar atau down payment (DP). Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap bisa sembuh. Mengenai target berat badan, karena tak selera makan maka kemungkinan besar akan turun.

"Kalau ini fatal (mati) kita harus kembalikan lagi DP nya, karena sudah 30-40 persen, yang pejantan penyedia qurban pastinya sudah dapat panjar," katanya.

Menurutnya, pemesan atau yang berinvestasi, hanya tahu ternak sapinya sehat, siap, aman, tidak ada penyakit dan tak ada alasan apapun. Kalau calon pembeli membatalkan atau tak mengerti situasinya, hal itu yang sangat dikhawatirkan peternak.

"Kalau seandainya lembu kami tak terjual kami udah rugi tenaga waktu harus kembalikan. Mudah-mudahan yang investasi tadi bisa ngerti. Kalo nggak ngerti, ya itu lebih masalah lagi," katanya.

Umumnya sapi yang dirawat peternak adalah investasi dengan bagi hasil 60:40, modal kembali. Misalnya modal Rp 100 juta, dibelikan sapi dengan harga modal Rp 9 juta dapat 11 ekor, dijual Rp 12 juta - Rp 13 juta. Hingga maksimalnya tinggal pemeliharaan, dari Rp 100 juta, menjadi Rp 140-145 juta. Maka Rp 100 juta dikembalikan kepada yang berinvestasi.

"60 persen dari Rp 40-45 juta itu untuk pemeliharaan, 40 persen kepada investasi. Kalau sampe ada masalah seperti ini tak terkendalikan, sementara investasi ini untuk biaya sekolah, makan," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Medan
Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Medan
Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum 'Debt Collector' Ditangkap

Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum "Debt Collector" Ditangkap

Medan
Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Medan
Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Medan
Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Medan
Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Medan
Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Medan
Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Medan
Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Medan
Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com