Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan Dugaan Penjualan Kosmetik Ilegal di Bandara Kualanamu Viral, Begini Kronologinya

Kompas.com - 08/07/2022, 13:27 WIB
Dewantoro,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah video berdurasi 2 menit 50 detik yang memperlihatkan perdebatan sejumlah orang berkaitan dengan kosmetik viral di media sosial, termasuk WhatsApp.

Video perdebatan yang viral ini sempat dilaporkan ke Propam Polda Sumut tetapi kemudian dicabut oleh pelapornya.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi pada Kamis (7/7/2022) siang menjelaskan, itu merupakan video penyelidikan dugaan penjualan kosmetik ilegal.

Hadi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (5/7/2022) di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.

Baca juga: Tewaskan 2 Penambang, Pemkab Muara Enim Minta Sumur Minyak Ilegal Ditutup

Kejadian ini bermula saat Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumut menerima informasi adanya dugaan penjualan kosmetik ilegal dari luar negeri yang dibawa oleh beberapa orang memasuki Medan melalui Bandara Kualanamu.

"Atas laporan informasi tersebut petugas Indagsi mencoba melakukan tindakan penyelidikan. Karena kita tahu juga aturan kepabeanan, bea cukai, dan lain sebagainya," katanya.

Tim memberhentikan seseorang berinisial NK dan keluarganya yang hendak keluar dari bandara. Saat diperiksa, kemudian terjadi perdebatan.

Pihak keluarga NK merekam video penyelidikan yang dilakukan petugas dan mengunggahnya ke media sosial hingga viral.

Tak cuma itu, NK membuat laporan ke Propam Polda Sumut pada Selasa (5/7/2022). Saat penyelidikan itu, pihaknya menemukan ada 7 koper berisi kosmetik.

Terkait koper tersebut, saat ini sedang didalami oleh pihak Bea dan Cukai.

"(Mulai dari) apakah (7 koper itu milik) beberapa orang atau 1 orang yang dititipkan ke beberapa orang, itu yang maish didalami penyidik. Mereka dalam 1 pesawat," katanya.

Namun demikian, tentang laporan di Propam Polda Sumut, lanjut Hadi, NK sudah mencabutnya pada Rabu (6/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

"Kemarin jam 5 sore mereka mencabut laporannya. Alasannya yang disampaikan, pada saat anggota kita hendak melakukan penyelidikan kemudian mereka meluapkan emosi, alasannya sedang capek, tak bisa kendalikan emosi, kemudian meluap lah kata-kata yang ada di video itu," katanya.

Baca juga: 31 Penambang Ilegal di Manokwari Jalani Sidang Perdana

Terlihat di video itu, terdengar suara seorang perempuan berdebat.

"Kosmetik apa yang kita bawa. Yang dibawa cuma hand body. Nggak boleh rupanya bawa hand body," ungkap perempuan dalam video.

"Nggak lah saya pengen tau siapa pimpinannya, biar saya bisa besok, kita publikasi juga, nggap apa-apa. Biar ribut sekalian," sambung seorang pria berkaos merah.

"Pak kita kalau bawa hand body, lispstik, itu nggak masalah lho. Kalau memang bermasalah pasti di dalam distop. Kami tau aturan juga berapa bujet yang harus dipake untuk dari luar negeri ke Indonesia. Kami bukan sekali dua kali ke luar negeri. Salah orang kelen, kami nggak takut. Ayok jalan lah pak. Nggak usah takut. Siapa orang ini rupanya. Ini aku videokan. Orang ini ada yang suruh ini. Kalau nggak terbukti kami yang ngapain kelen," ungkap suara perempuan.

Setelah beberapa saat, terlihat dua petugas Aviation Security tiba di lokasi berusaha menenangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Medan
Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Medan
Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Medan
Diduga Korupsi Biaya Pembangunan Puskesmas, Pejabat Dinkes Labusel Ditahan

Diduga Korupsi Biaya Pembangunan Puskesmas, Pejabat Dinkes Labusel Ditahan

Medan
5 Nama yang Mulai Ramaikan Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut

5 Nama yang Mulai Ramaikan Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut

Medan
Wanita Lansia Tewas Diserang Harimau di Madina

Wanita Lansia Tewas Diserang Harimau di Madina

Medan
Video Viral Wanita Tepergok Curi Kentang di Tapanuli Utara Ditawarkan Hukuman Telanjang atau ke Polisi

Video Viral Wanita Tepergok Curi Kentang di Tapanuli Utara Ditawarkan Hukuman Telanjang atau ke Polisi

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Medan
Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Medan
Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Medan
Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com