Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Sicanang Keluar dari Predikat Kelurahan Penyumbang Stunting Tertinggi di Medan

Kompas.com - 10/04/2023, 08:51 WIB
Rahmat Utomo,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB. Matahari terik tepat berada di atas kepala Yusniar (44), Ketua Petugas Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Belawan Sicanang, Medan, Sumatera Utara. Dia buru-buru memacu sepeda motornya. 

Yusniar begitu hati-hati memasuki lorong kecil yang hanya bisa dilalui sepeda motor di Lingkungan XI Kelurahan, Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.

Dia lalu berhenti di depan rumah kontrakan Veranika (32), seorang  ibu dengan dua anak balita penderita stunting.

Baca juga: Kisah Kehidupan Balita di Sicanang, Daerah Penyumbang Stunting Tertinggi di Medan

Setelah dipersilakan masuk, Yusniar bertanya ke Veranika, apakah sudah mengambil paket suplemen bergizi dari kelurahan.

Baca juga: Posyandu dan Pondok Ceting, Siasat Pemkot Medan Turunkan Angka Stunting

"Susu ada, roti, makanan, madu, ada dapat vitamin," ujar Veranika menjawab pertanyaan Yuniar di rumahnya, Kamis (7/4/2023).

Meski sudah mendapat suplemen, ternyata Veranika belum menimbang berat badan bulanan anaknya.

"Belum, Bu, kebetulan paket handphone saya habis, jadi enggak dapat informasi ada penimbangan kemarin," ujar Veranika.

"Segera anaknya ditimbang ya, Bu. Jadi kita tahu progres penanganan stuntingnya," ujar Yusniar. 

Elsa salah seorang balita stunting di Kelurahan Belawan SicanangKOMPAS.com/Rahmat Utomo Elsa salah seorang balita stunting di Kelurahan Belawan Sicanang

Begitulah keseharian Yusniar. Selain bekerja di kantor kelurahan, dia juga bertugas memastikan penderita stunting mendapat fasilitas gizi yang baik.

Caranya, cek door to door ke rumah keluarga balita stunting.

Yusniar mengatakan, semenjak Sicanang ditetapkan menjadi kelurahan penyumbang stunting tertinggi di Kota Medan dengan 58 kasus di tahun 2022, banyak terobosan yang dibuat kelurahan untuk menekan angka stunting.

Selain memberikan suplemen sehat, kelurahan juga menjalankan program Sicanang D'Best (dapur bebas stunting).

Lokasi D'Best berada di samping kantor Lurah Belawan Sicanang.

Tempat itu  berupa ruangan 2x3 meter persegi. Di sana setiap hari para kader kelurahan  memasak makanan bergizi khusus anak penderita stunting.

Menunya banyak, mulai dari sayur, daging hingga buah. 

Meskipun sudah disediakan makanan bergizi, ternyata masih banyak ibu dari anak penderita stunting enggan mengambil makanan.

Berbagai macam alasan, mulai dari sedang bekerja hingga tidak punya ongkos ojek.

Yusniar memakluminya. Rata-rata keluarga penderita stunting di bawah garis kemiskinan.

"Ibu ini kita bilang suruh ambil makanan susah yang katanya enggak ada ongkos ojek untuk ambil makanan. Jadi makanan itu kami antar ke rumah, kami harus jemput bola," ujarnya 

Meskipun letih, Yusniar dan kader kelurahan lain melakukannya dengan tulus. Mereka merasa bahagia bila anak-anak di lingkungan itu sehat.

"Apalagi kemarin itu ada stunting sampai kesulitan jalan, kurus. Setelah diberi makanan bergizi, jadi sehat. Rasanya senang sekali. Jadi rasanya, aduh biar gimana supaya engak ada lagi stunting, pokoknya supaya berkurang," kata Yusniar.

Kelurahan Belawan Sicanang saat menjalankan program Dapur Bebas Stunting (D'Best) untuk anak penderita stuntingDok Lurah Belawan Sicanang Kelurahan Belawan Sicanang saat menjalankan program Dapur Bebas Stunting (D'Best) untuk anak penderita stunting
Lurah Belawan Sicanang, Debby Fauziah merasa bersyukur angka stunting di wilayahnya mengalami penurunan.

Dari data yang rilis pada Februari 2022, ada 58 anak di Sicanang terkena stunting 

"Sementara pada Agustus 2022, jumlah anak stunting turun menjadi 20 anak. Pada 2023  memang belum rilis, tapi saya mendengar kabar tinggal 13 anak stunting. Alhamdulillah, dari 2022 sudah ada penurunan," kata Debby saat ditemui Kompas.com di kantornya, Kamis (6/4/2023).

Dia juga tidak menyangka program Sicanang D' Best yang diinisiainya, mampu mengetuk empati masyarakat untuk turut berpartisipasi membantu gizi anak penderita stunting ini.

"Awalnya, dari dana pribadi lurah terus ada juga bantuan dari tokoh masyarakat, anggota DPRD, Pelindo membantu, banyaklah. Jadi sama-sama membantu untuk menggerakkan dapur bebas stunting," katanya. 

Sementara, untuk langkah preventif, para kader dari posyandu sering mengedukasi para calon pengantin tentang stunting.

"Jadi kalau ada calon pengantin, misalnya sebelum dia menikah dari laporan elsimil dia beresiko, kita dampingi untuk edukasi," ujarnya.

Selanjutnya juga ada beberapa program bedah rumah bagi keluarga penderita stunting yang digagas Pemkot Medan. 

"Jadi anak anak stunting ini banyak yang  tinggal di rumah yang tidak layak huni. Tempat itu diperbaiki melalui program bedah rumah, juga jalan dan drainase di rumahnya. Kita harapkan kesehatan meningkat," ujar Debby.

Pelatihan untuk meningkatkan perekonomian juga dilakukan kepada orangtua yang anaknya mengalami stunting. 

Di antaranya pelatihan memasak bakso, bandeng, atau kemampuan mengolah bahan  makanan lainnya.

Debby  berharap edukasi yang diberikan bisa dipraktikan hingga mampu meningkatkan perekonomian keluarga anak yang mengalami stunting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Maju Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Daftar ke 8 Partai, Terakhir Hanura

Maju Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Daftar ke 8 Partai, Terakhir Hanura

Medan
Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Medan
Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Medan
Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Medan
Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Medan
Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Medan
Dipolisikan Usai Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan, Pedagang Martabak Pasrah

Dipolisikan Usai Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan, Pedagang Martabak Pasrah

Medan
PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

Medan
Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Anggota Dishub Medan Diduga Palak Pedagang Martabak lewat Jukir

Anggota Dishub Medan Diduga Palak Pedagang Martabak lewat Jukir

Medan
Ledakan Tabung Gas di Kota Medan, 2 Luka-luka dan Dinding Rumah Rusak

Ledakan Tabung Gas di Kota Medan, 2 Luka-luka dan Dinding Rumah Rusak

Medan
Heboh Ledakan Tabung Gas Elpiji di Medan, Ibu dan Anak Terluka

Heboh Ledakan Tabung Gas Elpiji di Medan, Ibu dan Anak Terluka

Medan
Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi

Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com