Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Suratmi, Ibu Lanjut Usia yang Merawat 5 Anaknya Lumpuh Sejak Lahir

Kompas.com - 03/09/2023, 15:28 WIB
Teguh Pribadi,
Khairina

Tim Redaksi

 

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Suratmi (65) ibu dari 8 orang anak menghabiskan masa tuanya merawat 5 puteranya layaknya seperti balita. 

 

Keluarga Suratmi tinggal di sebuah rumah di Jalan Hatirongga, Desa Pematang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.

Rumah petak yang ditempatinya itu milik sebuah yayasan yang telah mereka huni selama puluhan tahun.

Baca juga: Kisah Findriani, Penyandang Disabilitas di NTT, Lumpuh sejak Lahir dan Butuh Kursi Roda

Kisahnya berawal saat Suratmi menikah dengan suaminya Mujiman. Perempuan itu kemudian melahirkan 3 perempuan dan 5 laki laki. 

Ketiga anak perempuannya bertumbuh hingga dewasa dan masing masing telah berumah tangga.

Namun berbeda dengan anak laki lakinya. Awalnya terlahir sehat, namun belum sampai umur 1 tahun mendadak lumpuh.

 

Kondisi demikian dialami oleh kelima putera Suratmi yakni, Suwito (44), Adi (36), Rian (31) dan Sanrol (29). 

 

Sementara Amjah yang lahir pada tahun 1984 telah meninggal dunia menyusul ayahnya Mujiman (66).

Baca juga: Cerita Ibu Difabel di Indramayu, Lumpuh Usai Melahirkan Anak Kedua dan Ditinggal Kabur Sang Suami

Suwito, Adi dan Rian kondisinya sama sekali tak mampu berdiri dan berkomunikasi dengan baik. Mereka hanya terduduk dan merangkak.

Sementara Sanro sejak lahir hanya bisa terbaring di kasur. Tubuhnya ringkih, otot-ototnya layu dan mengecil. 

Suratmi tak tahu persis apa yang menyebabkan 5 putranya itu lumpuh. Ia tahu polio atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) biasa dikenal dengan lumpuh layu.

 

“Ketika seumuran berjalan, kami coba berdirikan, tetapi tidak mampu. Katanya karena polio, pastinya saya tidak tahu,” kata Suratmi saat ditemui di kediamannya, Jumat (1/9/2023).

 

“Semua anak laki-laki kami tidak bisa jalan sejak bayi, yang perempuan tiga orang sehat-sehat, normal,” ucap Suratmi menambahkan.

 

Sejak melahirkan, Suratmi tak pernah jauh dari anak-anaknya itu. Tanpa sentuhan tangan Suratmi, kelima anaknya itu tak mampu mandiri.

 

Anak-anaknya ditempatkan di dua tempat tidur busa yang letaknya di ruang tamu dekat jendela. Di tempat itu mereka merangkak, terbaring dan disuapi makan.

 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com