Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penemuan 5 Mayat di Kampus Unpri Medan, Apa Itu Kadaver?

Kompas.com - 14/12/2023, 05:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, menyebut lima mayat yang ditemukan di lantai 15 salah satu gedung kampus bukan korban pembunuhan melainkan kadaver yang digunakan untuk kepentingan pendidikan kedokteran. Kadaver adalah jenazah yang biasa digunakan mahasiswa kedokteran untuk praktikum anatomi.

Sebelumnya sebuah video yang memperlihat beberapa mayat terendam di sebuah bak air viral di media sosial sehingga memicu kehebohan dan membuat kepolisian menggeledah kampus.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, mengatakan polisi telah mengerahkan tim dari laboratorium forensik dan Inafis untuk mengusut temuan mayat itu.

Baca juga: Unpri Akui 5 Mayat Ditemukan di Kampus Merupakan Kadaver, Sesalkan Penggeledahan Polisi

Dokter Spesialis Patologi Forensik di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Ade Firmansyah, menjelaskan keberadaan kadaver adalah hal yang wajar di fakultas kedokteran.

Akan tetapi ada syarat untuk kadaver bisa digunakan sebagai medium pembelajaran anatomi, kata Ketua Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sasanthy Kusumaningtyas.

Bagaimana kasus ini bermula?

Sebuah video berdurasi 15 detik yang merekam sosok yang diduga mayat terendam dalam bak air viral di media sosial.

Lokasi penemuan mayat itu disebut dalam video adalah Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatra Utara.

Pada Senin (11/12/2023) malam, kepolisian dari Polrestabes Medan mendatangi lokasi untuk memeriksa kebenaran video tersebut.

Akan tetapi, dilaporkan bahwa anggota polisi telah dihalangi untuk masuk oleh pihak kampus.

"Pihak kampus Unpri tidak kooperatif karena sempat menolak pada saat kita mau lakukan olah TKP," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, Senin (11/12/2023) malam.

Baca juga: Kondisi 5 Mayat di Kampus Unpri Medan Tertumpuk di Bak Semen, Polisi Sebut Tempatnya Tidak Layak

Meski ditolak, polisi tetap masuk ke dalam gedung dan langsung menuju lokasi tempat diduga mayat tersebut ditemukan.

Namun, keberadaan bak air di lantai 9 gedung sudah tidak ada. Polisi lantas menyisir beberapa ruangan lain hanya saja kondisinya terkunci.

Hingga pada Rabu (13/12) Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir, mengatakan pihaknya menemukan lima jasad tanpa identitas di lantai 15 Unpri.

Kelimanya terdiri dari empat laki-laki dan satu perempuan.

Kata dia, penemuan lima mayat itu bermula dari penggeledahan dari lantai 9 sampai lantai 16.

Saat tiba di lantai 15, polisi curiga dengan satu ruangan dengan bak semen dalam kondisi tertutup di sudut ruangan.

Ketika dibuka bak tersebut, polisi menemukan lima jenazah dalam kondisi ditumpuk. Kondisinya pun sudah keriput dan terdapat sedikit cairan bening.

Baca juga: 5 Mayat Ditemukan di Kampus, Unpri Medan: Itu Kadaver

"Kami temukan di paling sudut ruangan mayatnya, tempatnya tidak layak," jelas Fathir.

Sampai sekarang polisi masih menunggu keterangan dari pihak kampus soal keberadaan mayat itu terkait dari mana, identitasnya dan mengapa ada di dalam kampus.

Seperti apa klarifikasi Unpri?

Penjelasan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Medan, Kolonel drg Susanto, terkait penemuan lima mayat di Unpri Medan, Rabu (13/12/2023)Tangkapan layar video Penjelasan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Medan, Kolonel drg Susanto, terkait penemuan lima mayat di Unpri Medan, Rabu (13/12/2023)
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia, Kolonel (Purn) Drg Susanto, menyebut lima mayat yang ditemukan polisi tersebut bukan korban pembunuhan di kampusnya.

Kalaupun terjadi tindak pembunuhan di lingkungan kampus, maka ia sebagai salah satu pimpinan yang pertama akan melaporkan tindak pidana tersebut kepada pihak yang berwajib, katanya.

"Saya salah satu pimpinan universitas menyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan," ujarnya dalam video YouTube PRIMTV pada Rabu (13/12/2023).

Dia kemudian menjelaskan bahwa lima mayat tersebut merupakan kadaver atau tubuh manusia yang diawetkan sebagai media belajar di laboratorium anatomi.

Baca juga: Mahasiswa Unpri Medan Klarifikasi Video Mayat Hoaks, tetapi Polisi Temukan 5 Jasad Tanpa Identitas di Lantai 15

Yang mana laboratorium anatomi Fakultas Kedokteran Unpri Medan memiliki lima kadaver: 1 perempuan dan 4 laki-laki.

"kadaver tersebut telah diadakan oleh Rektor terdahulu Prof Jakobus Tarigan pada tahun 2005," jelasnya.

Namun demikian, ia tidak menjelaskan identitas dari kelima kadaver tersebut, termasuk dari mana diperoleh.

Yang pasti klaimnya, setiap fakultas kedokteran di Indonesia memiliki kadaver sebagai media pembelajaran dan peraturan tentang cadaver telah diatur di undang-undang.

Susanto justru mengaku menyesalkan tindakan polisi saat menemukan lima mayat di dalam kampusnya.

Menurutnya, pimpinan universitas tidak pernah dimintai keterangan secara resmi oleh polisi ketika melakukan penggeledahan karena kedatangan polisi hanya berdasarkan video yang beredar di media sosial.

"Kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi karena pimpinan Universitas yang tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," ujarnya.

Baca juga: 5 Mayat yang Ditemukan di Unpri Medan Menumpuk di Bak Semen Lantai 15

Ia lantas menceritakan penggeledahan pada Minggu (11/12).

Beberapa orang yang diduga anggota polisi datang pada malam hari dan memaksa untuk masuk tapi dicegat oleh satpam.

Meski akhirnya diberikan izin.

Di hari berikutnya yakni Senin (12/12) penggeledahan dilanjutkan dari pagi sampai malam. Di situlah polisi menemukan lima mayat di bak laboratorium anatomi di lantai 15.

Apa hasil pemeriksaan polisi?

Polisi melakukan penyelidikan di lokasi dugaan temuan dua mayat di lantai 9 kampus UNPRI Medan, Senin (11/12/2023) malam. 

TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH Polisi melakukan penyelidikan di lokasi dugaan temuan dua mayat di lantai 9 kampus UNPRI Medan, Senin (11/12/2023) malam.
Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, menuturkan polisi masih melakukan penyelidikan atas penemuan lima mayat di dalam gedung kampus Unpri Medan.

Fathir mengakui sejauh ini polisi belum mendapatkan keterangan dari pihak kampus terkait penemuan lima mayat yang diduga disembunyikan di ruangan kampus.

"Polisi akan mendalami penemuan kelima mayat ini. Kita akan minta keterangan dari pihak kampus, dari mana asal jenazah, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ungkapnya kepada wartawan Apriadi Gunawan yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, berkata polisi telah mengerahkan tim dari laboratorium forensik dan Inafis untuk mengusut temuan mayat itu.

Dia memastikan lima mayat itu masih berada di kampus.

Baca juga: Bukan 2, Polisi Temukan 5 Mayat di Lantai 15 Gedung Unpri Medan

Apa itu kadaver?

Ketua Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sasanthy Kusumaningtyas, menjelaskan kadaver adalah jenazah yang dipergunakan untuk pendidikan kedokteran.

Kadaver bisa didapat dari donor yakni orang-orang yang menyumbangkan tubuh mereka untuk kepentingan pendidikan kedokteran.

"Dan itu legal," ujar Sasanthy Kusumaningtyas kepada BBC News Indonesia, Rabu (13/12/2023).

Tapi selain dari donor, kadaver juga bisa diperoleh dari jenazah yang tidak dikenal atau tidak diurus oleh keluarganya atau disebut jenazah terlantar.

Baca juga: Polisi Temukan 4 Mayat Pria dan 1 Wanita Saat Geledah Kampus Unpri Medan

Kepastian soal status itu, kata Dokter Spesialis Patologi Forensik di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Ade Firmansyah, bisa berasal dari rumah sakit dan telah dipublikasikan untuk dicarikan keluarganya setidak-tidaknya satu bulan sejak kematiannya.

Jika dalam satu bulan tidak ada yang mengeklaim sebagai kerabat atau keluarga, maka bisa dipergunakan untuk kepentingan pendidikan di bidang kedokteran dan biomedik. Termasuk bedah mayat anatomis di rumah sakit pendidikan ataupun di institusi pendidikan kedokteran.

"Jadi bisa ada jenazah di rumah sakit, saat masuk [perawatan] pasien tidak ada yang mengurus, terus meninggal. Kita cari-cari keluarganya," ucapnya.

"Itu merujuk pada UU Kesehatan yang lama ya, tapi masih menjadi norma utama untuk kami."

Baca juga: Polisi Terus Selidiki Dugaan Penemuan 2 Mayat di Kampus Unpri Medan

Mengapa perlu kadaver dan bagaimana menyimpannya?

Bagi mahasiswa kedokteran, belajar tentang anatomi tubuh tak cukup dari buku atau pembelajaran kelas saja.

Perlu ada praktikum, yakni dengan mempelajari dan menganalisa kadaver mulai dari kulit, otot, tulang, sampai organ dalam.

"Kita harus tahu persis anatomi tubuh manusia, kalau tidak ya tidak bisa jadi dokter yang baik," kata Ade Firmansyah.

Kadaver yang digunakan untuk praktikum pun harus utuh dan tidak boleh diperlakukan dengan sembarangan.

Baca juga: Unpri Medan Tolak Penyelidikan Dugaan Temuan 2 Mayat, Minta Polisi Izin ke Pengadilan

Mahasiswa kedokteran diajarkan untuk menghormati kadaver sebagai guru. Sebab dari jasad itulah para mahasiswa belajar tentang anatomi tubuh, kata Sasanthy Kusumaningtyas.

"Jadi tidak untuk main-main. Memang dipakai untuk kepentingan pendidikan kedokteran," jelasnya.

Karena dipakai untuk pendidikan kedokteran, kadaver harus dipelihara dengan baik supaya tidak busuk.

Itu mengapa biasanya kadaver diawetkan dengan cara disuntikkan dengan zat pengawet, disimpan dalam lemari pendingin, atau diletakkan dalam rendaman formalin.

Pada umumnya dan merujuk pada aturan internasional, kadaver-kadaver tersebut ditempatkan di laboratorium dan hanya bisa diakses oleh orang tertentu yang berwenang seperti kepala laboratorium atau kepala departemen.

"Jadi aksesnya khusus, tidak semua orang bisa masuk. Dan tentu saja dengan cara yang pantas, ditempat tertutup dan tidak bisa diakses orang lain kecuali oleh penanggung jawab yang berwenang," tuturnya.

Baca juga: Unpri Medan Tolak Penyelidikan Dugaan Temuan 2 Mayat, Minta Polisi Izin ke Pengadilan

"Bahkan mahasiswa pun tak bisa akses ke ruang kadaver."

Ketua Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sasanthy Kusumaningtyas, menambahkan cadaver tidak boleh disimpan selamanya.

Pihak berwenang di kampus memiliki kewajiban untuk menguburkan kadaver tersebut secara layak seperti didoakan terlebih dahulu sebelum dikubur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Medan
Mengenal Pantai Lagundri di Nias: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Mengenal Pantai Lagundri di Nias: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Medan
Karyawan SPBU di Deli Serdang Diduga Dianiaya Oknum Polisi, Dipaksa Mengaku Mencuri

Karyawan SPBU di Deli Serdang Diduga Dianiaya Oknum Polisi, Dipaksa Mengaku Mencuri

Medan
30 Warga di Serdang Bedagai Keracunan Makanan, Polisi Turun Tangan

30 Warga di Serdang Bedagai Keracunan Makanan, Polisi Turun Tangan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Namanya Masuk Radar Gerindra di Pilkada Sumut, Bobby: Kemungkinannya Ada

Namanya Masuk Radar Gerindra di Pilkada Sumut, Bobby: Kemungkinannya Ada

Medan
Bobby Buka Suara soal Penunjukkan Pamannya sebagai Plh Sekda Medan

Bobby Buka Suara soal Penunjukkan Pamannya sebagai Plh Sekda Medan

Medan
Bobby Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan karena Kepepet

Bobby Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan karena Kepepet

Medan
Bobby Lantik Kadis Sumber Daya Air Jadi Pj Sekda Medan Gantikan Pamannya

Bobby Lantik Kadis Sumber Daya Air Jadi Pj Sekda Medan Gantikan Pamannya

Medan
Geng Motor di Medan Rampok Warga, Mengancam dengan Parang dan Katapel

Geng Motor di Medan Rampok Warga, Mengancam dengan Parang dan Katapel

Medan
2 Wanita yang Jual Tanah Pemkot Medan Ditangkap Usai Buron 2 Tahun

2 Wanita yang Jual Tanah Pemkot Medan Ditangkap Usai Buron 2 Tahun

Medan
Heboh soal Pencandu Narkoba Bakar Rumahnya Sendiri, Polisi: Pelaku Gangguan Jiwa

Heboh soal Pencandu Narkoba Bakar Rumahnya Sendiri, Polisi: Pelaku Gangguan Jiwa

Medan
Balita di Medan Tewas Dianiaya Ayah Tiri, Ibu Kandung dan Paman Ikut Buang Jenazah

Balita di Medan Tewas Dianiaya Ayah Tiri, Ibu Kandung dan Paman Ikut Buang Jenazah

Medan
Hina Suku Pakpak di Facebook, Pria di Dairi Ditangkap

Hina Suku Pakpak di Facebook, Pria di Dairi Ditangkap

Medan
Viral, Video Pria di Medan Bongkar Besi Jembatan yang Dilintasi Kendaraan

Viral, Video Pria di Medan Bongkar Besi Jembatan yang Dilintasi Kendaraan

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com