MEDAN,KOMPAS.com- Kapal kayu yang membawa 157 pengungsi Rohingya mendarat di sebuah pulau tak berpenghuni di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (30/12/2023).
Sebelum tiba, mereka menempuh perjalanan selama 22 hari kamp pengungsian di Bangladesh. Alasan mereka datang ke Indonesia, karena merasa tempatnya aman untuk ditinggali.
Pengungsi Rohingya tampak mencukur rambut temannya di tempat pengungsian sementara di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) Baca juga: Warga Minta Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Dipindahkan Lebih Cepat
Di pulau yang biasa disebut Pantai Mercusuar ini, pengungsi tinggal di tenda BNPB, untuk suplai makanan difasilitasi lembaga perserikatan bangsa-bangsa (PBB) yakni UNHCR dan IOM. Masyarakat turut juga memberi bantuan.
Saat Kompas.com, berkunjung ke pulau tersebut, Minggu (7/1/2024), tampak pengungsi tinggal di tenda berukuran sekitar 10 meter dan lebar 5 meter.
Warga mengajak pengungsi Rohingya di Desa Karang Gading Deli Serdang berfoto selfie bersama, Minggu (7/1/2024)
Pengungsi Rohingya saat berada di tenda pengungsian di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) Para pengungsi juga tampak melakukan ragam aktivitas. Mulai dari shalat berjemaah, mandi di pantai, hingga berinteraksi dengan warga sekitar.
Setiap hari warga datang untuk menemui para pengungsi. Mereka kebanyakan berasal dari Desa Kwala Besar, Kabupaten Langkat.
Salah seorang pengungsi Rohingya saat mengambil air Pantai Mercusuar di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) Baca juga: Pengungsi Rohingya di Tulungagung Diduga Pernah Ikut Pemilu, Kini Namanya Dicoret dari DPT
Pengungsi Rohingya saat berada di tenda pengisian Pantai Mercusuar di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) Namun keberadaan para pengungsi di Pulau Mercusuar tampak memprihatinkan, selain tidak ada air bersih, tempat itu juga tidak punya fasilitas MCK ( mandi, cuci dan kakus).
Salah seorang pengungsi Rohingya berinteraksi dengan salah seorang anak di Desa Karang Gading Deli Serdang, Minggu (7/1/2024)
Pengungsi Rohingya saat baru selesai mandi di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) Mengenai relokasi ini Pemprov Sumut menggelar rapat koordinasi penanganan pengungsi Rohingya, Jumat (5/1/2024).
Pengungsi Rohingya saat minum kopi menggunakan botol air mineral di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) Rapat ini melibatkan Pemkab Deli Serdang, IOM hingga UNHCR. Kemudian Pemkab Deli Serdang, memberi waktu sampai 14 Januari 2024 kepada pengungsi.
"Jadi (dari) Pemkab Deli Serdang (pengungsi Rohingya hanya) sampai tanggal 14 Januari 2024 di sana, baru nanti keputusan lebih lanjut, apa yang harus dilakukan? apakah mendorong ke negara tujuan atau bagaimana nanti itu, nanti ada rapat lanjutannya," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumut, Basarin Yunus Tanjung.
Lokasi pengungsian 157 orang Rohingya di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Sumatera Utara,Minggu (7/1/2024)
Pengungsi Rohingya saat berwudhu menggunakan air di Pantai Cermin, Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024)