Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Melihat 157 Pengungsi Rohingya di Pulau Tak Berpenghuni

Kompas.com, 8 Januari 2024, 17:45 WIB
Rahmat Utomo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Pengungsi Rohingya menjalankan salat Ashar berjamaah di tempat pengungsian di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya tampak mencukur rambut temannya di tempat pengungsian sementara di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Warga mengajak pengungsi Rohingya di Desa Karang Gading Deli Serdang berfoto selfie bersama, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya saat berada di tenda pengungsian di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Salah seorang pengungsi Rohingya saat mengambil air Pantai Mercusuar di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya saat berada di tenda pengisian Pantai Mercusuar di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Salah seorang pengungsi Rohingya berinteraksi dengan salah seorang anak di Desa Karang Gading Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya saat baru selesai mandi di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya saat minum kopi menggunakan botol air mineral di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Sejumlah pengungsi Rohingnya bersama warga Desa Kuala Besar, Kecamatan Secanggang, Langkat, mandi di pinggir laut yang sedang pasang mati pada Selasa (2/1/2024) siang. Sebanyak 157 pengungsi Rohingnya tiba di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang pada Sabtu (30/12/2023) malam. Dua desa ini terpisah air laut. Para pengungsi berangkat dari Bangladesh 22 hari yang lalu menggunakan kapal yang karam sekitar 500 meter dari lokasi pengungsi bertenda sementara. Nahkoda kapal kabur setelah tiba di lokasi tersebut, (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Lokasi pengungsian 157 orang Rohingya di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Sumatera Utara,Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya saat berwudhu menggunakan air di Pantai Cermin, Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
0/0
Pengungsi Rohingya menjalankan salat Ashar berjamaah di tempat pengungsian di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya tampak mencukur rambut temannya di tempat pengungsian sementara di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Warga mengajak pengungsi Rohingya di Desa Karang Gading Deli Serdang berfoto selfie bersama, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya saat berada di tenda pengungsian di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Salah seorang pengungsi Rohingya saat mengambil air Pantai Mercusuar di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya saat berada di tenda pengisian Pantai Mercusuar di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Salah seorang pengungsi Rohingya berinteraksi dengan salah seorang anak di Desa Karang Gading Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya saat baru selesai mandi di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya saat minum kopi menggunakan botol air mineral di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Sejumlah pengungsi Rohingnya bersama warga Desa Kuala Besar, Kecamatan Secanggang, Langkat, mandi di pinggir laut yang sedang pasang mati pada Selasa (2/1/2024) siang. Sebanyak 157 pengungsi Rohingnya tiba di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang pada Sabtu (30/12/2023) malam. Dua desa ini terpisah air laut. Para pengungsi berangkat dari Bangladesh 22 hari yang lalu menggunakan kapal yang karam sekitar 500 meter dari lokasi pengungsi bertenda sementara. Nahkoda kapal kabur setelah tiba di lokasi tersebut, (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Lokasi pengungsian 157 orang Rohingya di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Sumatera Utara,Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)
Pengungsi Rohingya saat berwudhu menggunakan air di Pantai Cermin, Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) (Rahmat Utomo/Kompas.com)

MEDAN,KOMPAS.com- Kapal kayu yang membawa 157 pengungsi Rohingya mendarat di sebuah pulau tak berpenghuni di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (30/12/2023).

Sebelum tiba, mereka menempuh perjalanan selama 22 hari kamp pengungsian di Bangladesh. Alasan mereka datang ke Indonesia, karena merasa tempatnya aman untuk ditinggali.

Pengungsi Rohingya tampak mencukur rambut temannya di tempat pengungsian sementara di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) Dok. Rahmat Utomo Pengungsi Rohingya tampak mencukur rambut temannya di tempat pengungsian sementara di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024)

Baca juga: Warga Minta Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Dipindahkan Lebih Cepat

Di pulau yang biasa disebut Pantai Mercusuar ini, pengungsi tinggal di tenda BNPB, untuk suplai makanan difasilitasi lembaga perserikatan bangsa-bangsa (PBB) yakni UNHCR dan IOM. Masyarakat turut juga memberi bantuan.

Saat Kompas.com, berkunjung ke pulau tersebut, Minggu (7/1/2024), tampak pengungsi tinggal di tenda berukuran sekitar 10 meter dan lebar 5 meter.

Warga mengajak pengungsi Rohingya di Desa Karang Gading Deli Serdang berfoto selfie bersama, Minggu (7/1/2024) Kompas.com/Rahmat Utomo Warga mengajak pengungsi Rohingya di Desa Karang Gading Deli Serdang berfoto selfie bersama, Minggu (7/1/2024)

Pengungsi Rohingya saat berada di tenda pengungsian di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) Kompas.com/Rahmat Utomo Pengungsi Rohingya saat berada di tenda pengungsian di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024)
Depan tenda terlihat petugas kepolisian, TNI, perangkat desa hingga BPBD Deli Serdang yang berjaga.

Para pengungsi juga tampak melakukan ragam aktivitas. Mulai dari shalat berjemaah, mandi di pantai, hingga berinteraksi dengan warga sekitar.

Setiap hari warga datang untuk menemui para pengungsi. Mereka kebanyakan berasal dari Desa Kwala Besar, Kabupaten Langkat.

Salah seorang pengungsi Rohingya saat mengambil air Pantai Mercusuar di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) Kompas.com/Rahmat Utomo Salah seorang pengungsi Rohingya saat mengambil air Pantai Mercusuar di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024)

Baca juga: Pengungsi Rohingya di Tulungagung Diduga Pernah Ikut Pemilu, Kini Namanya Dicoret dari DPT

Pengungsi Rohingya saat berada di tenda pengisian Pantai Mercusuar di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024) Kompas.com/Rahmat Utomo Pengungsi Rohingya saat berada di tenda pengisian Pantai Mercusuar di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/1/2024)
Rata-rata saat tiba di Pulau Mercusuar mereka membawa berbagai makanan untuk para pengungsi. Tak jarang mereka juga berinteraksi dengan pengungsi.

Namun keberadaan para pengungsi di Pulau Mercusuar tampak memprihatinkan, selain tidak ada air bersih, tempat itu juga tidak punya fasilitas MCK ( mandi, cuci dan kakus).

Salah seorang pengungsi Rohingya berinteraksi dengan salah seorang anak di Desa Karang Gading Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) Kompas.com/Rahmat Utomo Salah seorang pengungsi Rohingya berinteraksi dengan salah seorang anak di Desa Karang Gading Deli Serdang, Minggu (7/1/2024)

Pengungsi Rohingya saat baru selesai mandi di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) Kompas.com/Rahmat Utomo Pengungsi Rohingya saat baru selesai mandi di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024)
Kehadiran mereka juga menjadi pro kontra di masyarakat. Banyak warga menginginkan mereka segera direlokasi.

Mengenai relokasi ini Pemprov Sumut menggelar rapat koordinasi penanganan pengungsi Rohingya, Jumat (5/1/2024).

Pengungsi Rohingya saat minum kopi menggunakan botol air mineral di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) Kompas.com/Rahmat Utomo Pengungsi Rohingya saat minum kopi menggunakan botol air mineral di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024)

Baca juga: 157 Pengungsi Rohingya Diizinkan Menetap 14 Hari di Deli Serdang

Rapat ini melibatkan Pemkab Deli Serdang, IOM hingga UNHCR. Kemudian Pemkab Deli Serdang, memberi waktu sampai 14 Januari 2024 kepada pengungsi.

"Jadi (dari) Pemkab Deli Serdang (pengungsi Rohingya hanya) sampai tanggal 14 Januari 2024 di sana, baru nanti keputusan lebih lanjut, apa yang harus dilakukan? apakah mendorong ke negara tujuan atau bagaimana nanti itu, nanti ada rapat lanjutannya," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumut, Basarin Yunus Tanjung.

Lokasi pengungsian 157 orang Rohingya di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Sumatera Utara,Minggu (7/1/2024)Kompas.com/Rahmat Utomo Lokasi pengungsian 157 orang Rohingya di Desa Karang Gading, Deli Serdang, Sumatera Utara,Minggu (7/1/2024)
Pengungsi Rohingya saat berwudhu menggunakan air di Pantai Cermin, Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) Kompas.com/Rahmat Utomo Pengungsi Rohingya saat berwudhu menggunakan air di Pantai Cermin, Desa Karang Gading, Deli Serdang, Minggu (7/1/2024)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau