Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Penghargaan Jenderal Kehormatan ke Prabowo Tak Berkaitan dengan Transaksi Politik

Kompas.com - 01/03/2024, 15:16 WIB
Rahmat Utomo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebut penganugerahan pangkat Jenderal kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto murni karena pengabdian.

Kata dia tidak, ada kepentingan apapun termasuk yang berkaitan dengan politik.

"Jadi saya pikir sudah cukup, tidak perlu lagi dipolemikkan, tidak ada kepentingan apapun tidak ada transaksi politik," ujar Moeldoko saat ditanya wartawan usai mengisi kuliah umum di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (1/3/2024).

Baca juga: TKN Temukan Koran Achtung yang Sebut Prabowo Penculik Aktivis 98

Disinggung soal masa lalu Prabowo yang diberhentikan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) TNI Angkatan karena dugaan keterlibatannya penculikan dan penghilangan aktivis 1998.

Moeldoko tidak menjawabnya secara gamblang. Dia hanya menyebut Prabowo kala itu diberhentikan dengan hormat.

Di sisi lain, Prabowo juga memiliki banyak prestasi, sehingga layak untuk mendapat penghargaan jenderal kehormatan ini.

"Kemarin sudah saya jelaskan, bahwa ada sikap Panglima TNI yang sangat clear saat itu, yang pertama bahwa Prabowo itu diberhentikan dengan hormat mendapatkan hak gaji, yang kedua Prabowo telah mendapatkan Bintang Yudha Utama, itu bidang tertinggi di militer," ujarnya

"Biasanya kepada perwira-perwira yang tinggi gagal dalam menjalankan tugas itu dicabut. Tapi, Prabowo tidak, masih menggunakan Bintang Yudha Utama," ujarnya.

Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul di Pilpres, Gerindra Blora Klaim Suaranya Bertambah

Moeldoko lalu menjelaskan penghargaan Bintang Yudha Utama merupakan prestasi yang diberikan kepada orang yang bekerja melebihi panggilan tugasnya.

"Dan di dalam pemberian bintang kemarin, presiden sangat clear, Ini adalah bentuk apresiasi dari negara dan peneguhan kepada yang bersangkutan di dalam memberikan pengabdian dan kepada bangsa dan negara yang lebih peneguhan pengabdi," tutupnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Edy Daftar Pilkada Sumut di Perindo, Kenang Dukungan Hary Tanoe Saat Pilgub

Edy Daftar Pilkada Sumut di Perindo, Kenang Dukungan Hary Tanoe Saat Pilgub

Medan
BEM USU Demo UKT Naik, Ada Mahasiswa Nyaris Ngutang ke Pinjol untuk Bayar Kuliah

BEM USU Demo UKT Naik, Ada Mahasiswa Nyaris Ngutang ke Pinjol untuk Bayar Kuliah

Medan
Foto Jokowi Tak Ada di Ruang Rakor, PDI-P Sumut Minta Maaf

Foto Jokowi Tak Ada di Ruang Rakor, PDI-P Sumut Minta Maaf

Medan
Kronologi Porsche Tabrak Avanza, Warung, dan Kantor Polisi di Medan

Kronologi Porsche Tabrak Avanza, Warung, dan Kantor Polisi di Medan

Medan
Porsche Kecelakaan sampai Nempel di Dinding Kantor Polrestabes Medan

Porsche Kecelakaan sampai Nempel di Dinding Kantor Polrestabes Medan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
3 Orang Ditangkap di Medan Bukan Penculik Anak, tapi Terkait Adopsi Ilegal

3 Orang Ditangkap di Medan Bukan Penculik Anak, tapi Terkait Adopsi Ilegal

Medan
Pria di Deli Serdang Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat, Diduga Dibunuh

Pria di Deli Serdang Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat, Diduga Dibunuh

Medan
Heboh soal Warga Tangkap Penculik Anak di Medan, Diduga Terkait Utang

Heboh soal Warga Tangkap Penculik Anak di Medan, Diduga Terkait Utang

Medan
Cuma Ada Foto Wapres di Ruang Rakor, PDI-P Bilang Foto Jokowi Jatuh

Cuma Ada Foto Wapres di Ruang Rakor, PDI-P Bilang Foto Jokowi Jatuh

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi: Saya Melihat Bobby Bukan karena Menantu Pak Presiden

Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi: Saya Melihat Bobby Bukan karena Menantu Pak Presiden

Medan
Jika Ditunjuk Megawati Jadi Cagub Sumut, Edy Bakal Diminta Jadi Kader PDI-P

Jika Ditunjuk Megawati Jadi Cagub Sumut, Edy Bakal Diminta Jadi Kader PDI-P

Medan
Seloroh Edy soal Pasangan Bobby-Ijeck di Pilkada Sumut: Satu Terlalu Tinggi

Seloroh Edy soal Pasangan Bobby-Ijeck di Pilkada Sumut: Satu Terlalu Tinggi

Medan
Lawan Ijeck dan Bobby di Pilkada Sumut, Edy 'Sentil' Intervensi Kekuasaan

Lawan Ijeck dan Bobby di Pilkada Sumut, Edy "Sentil" Intervensi Kekuasaan

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com