KOMPAS.com - T, kepala sekolah di salah satu SD negeri di Langkat, Sumatera Utara, memecat seorang guru honorer bernama Anggie Ratna Fury Putri, usai Anggie ikut melakukan demo bersama ratusan guru honorer lainnya, terkait dugaan kecurangan seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Langkat, beberapa waktu lalu.
Anggie mengatakan, mulanya dia dan guru lainnya rapat bersama kepala sekolah.
Baca juga: Wakil Walkot Medan Sebut Penunjukan Paman Bobby Jadi Plh Sekda Bukan Nepotisme
Di dalam rapat tersebut ternyata membahas terkait seleksi PPPK.
Baca juga: Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan
"Mulanya kami lagi rapat dan saya enggak berpikir dengan PPPK. Setelah itu, rapat kami yang terakhir, kok membahas tentang PPPK, karena memang saya ikut aksi dan memperjuangkan hak saya. Enggak ada sama sekali saya bawa kepala sekolah dan tidak ada bawa nama-nama sekolah kami," ujar Anggie saat diwawancarai di kediamannya di Langkat, Rabu (1/5/2024).
Saat rapat, kepala sekolah langsung memecat Anggie dan seorang rekannya yang juga ikut demo.
"Kepala sekolah bilang, 'atas nama ibu Anggie dan Ibu Nurul, besok enggak usah ke sekolah ini lagi'," ujar Anggie menirukan ucapkan T.
Yang membuat Anggie lebih terpukul, T memecat dirinya di hadapan puluhan guru lainnya dalam forum rapat besar.
"Kepala sekolah ini bilang dia 'enggak mau menambah masalah dengan adanya anggota saya yang ikut aksi kasus PPPK ini. Untung ruginya sih tidak ada sama saya, tapi saya enggak mau ada masalah, sampai saya dipanggil'," ujar Anggie kembali menirukan ucapan T.
Anggie mengatakan, pemecatan yang dilakukan T masih secara lisan. Tidak ada surat keputusan yang diberikan sampai saat ini.
Diketahui Anggie sudah empat tahun menjadi guru di sekolah tersebut.
"Meski saya dipecat, saya akan tetap masuk karena saya berpedoman dari SK dinas yang saya dapat. Lalu saya enggak pernah melanggar kedisiplinan dan tanggung jawab saya," sambungnya.
Guru mata pelajaran Bahasa Inggris ini berharap, tidak ada guru honorer lainnya yang bernasib sama dengannya.
"Semoga tidak ada lagi teman-teman yang ikut berjuang dan bernasib seperti saya. Dan semoga enggak ada kepala sekolah yang memecat guru honorer karena kami memperjuangkan hak kami," ujar Anggie.
Wartawan sudah mencoba meminta penjelasan T. Namun, T belum merespons pesan WhatsApp maupun telepon wartawan.
Sebelumnya diberitakan, ratusan guru honorer di Kabupaten Langkat, sudah berulang kali melakukan demo di kantor Bupati Langkat, DPRD Langkat, bahkan ke Mapolda Sumut, terkait dugaan kecurangan seleksi PPPK di Langkat.
Mereka meminta Pemkab Langkat untuk membatalkan Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT), dikarenakan melanggar ketentuan administrasi dan terdapat dugaan transaksional.
Ratusan guru honorer ini juga meminta agar Pj Bupati Langkat segera mengumumkan ulang hasil seleksi PPPK Guru Tahun 2023 Langkat, sesuai hasil CAT BKN.
Sementara, Polda Sumatera Utara (Sumut) saat ini sudah menetapkan dua orang kepala sekolah (kepsek) sebagai tersangka dalam kecurangan seleksi PPPK guru di Langkat.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pemecatan Guru Honorer di Langkat Disebut Sudah Direncanakan Kepsek Usai Ikut Demo Kecurangan PPPK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.