Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Padang Lawas, Gubernur Edy Sebut akibat Pembalakan Liar

Kompas.com - 10/01/2022, 16:19 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Banjir bandang yang menerjang 15 desa di Kecamatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, pada akhir Desember 2021 menyebabkan ribuan warga terancam kehilangan tempat tinggal.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Lawas mencatat, hingga kini 2.246 warga terdampak bencana itu.

Sebagian besar masih tinggal di posko pengungsian yang disediakan pemerintah daerah (Pemda) setempat, atau mengungsi di rumah keluarga mereka.

Baca juga: Banjir Bandang di Padang Lawas, Banyak yang Terancam Kehilangan Tempat Tinggal

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebutkan, sampai kini, Pemkab Padang Lawas masih melakukan penanganan dan pemulihan bencana itu.

Dia mencurigai, bencana yang terjadi tersebut akibat pembalakan liar yang masif dilakukan di hutan bagian hulu sungai yang melintasi Padang Lawas.

"Saya dapat laporan, ada beberapa tanaman-tanaman yang harus tidak dirambah. Itulah yang menjadi (penyebab) banjir," kata Edy di rumah dinasnya di Medan, Senin (10/1/2022).

Baca juga: 15 Desa di Padang Lawas Terdampak Banjir Bandang

Kecurigaan Edy tersebut bukan tanpa alasan.

Sebab, laporan BPBD dan pemda setempat, sampai saat ini mereka masih terus melakukan pembersihan material banjir yang menghantam rumah-rumah warga.

Material banjir bandang yang menerjang rumah warga itu antara lain, batu, tanah, batu hingga kayu gelondongan. Banyak diantaranya yang merupakan kayu gelondongan bekas ditebang.

Atas laporan itu, kata Edy, saat ini pihak Polda Sumut tengah turun ke sana untuk mengecek kondisi sebenarnya dan membuktikan kecurigaan-kecurigaan itu.

"Itu yang sedang dipelajari oleh Polda," kata Edy.

Edy menambahkan, sejauh ini, pihak Pemprov Sumut belum sepenuhnya melakukan penanganan bencana itu, karena masih menjadi status atau level yang menjadi kewenangan pemkab.

"Sekarang masih ditangani kabupaten. Tetapi Pemprov sudah turun ini, memastikan apa yang harus kita lakukan (jika sewaktu-waktu status kebencanaannya naik," pungkas Edy.

Data terakhir yang dirilis BPBD, akibat bencana itu, sebanyak 136 rumah warga rusak berat, 60 rumah rusak sedang dan 441 rusak ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com