Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Opsi Evakuasi 9 Warga Binjai dan Langkat yang Masih Terjebak di Pabrik Chernihiv Ukraina

Kompas.com - 08/03/2022, 13:07 WIB
Dewantoro,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia terus mengupayakan evakuasi warga negara Indonesia yang berada di wilayah konflik di Ukraina.

Sebanyak 80 dari 113 WNI yang ada di Ukraina telah dipulangkan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat khusus.

Namun hingga saat ini, masih ada sembilan warga Kota Binjai dan Kabupaten Langkat yang masih berada di pabrik plastik di Chernihiv, Ukraina. Ada 2 opsi untuk mengeluarkan mereka dari lokasi tersebut menurut perwakilan dari Kemenlu RI.

Hal itu disampaikan Judda Nugraha, Perwakilan dari Kemenlu RI saat telekonferensi bersama Dubes RI untuk Ukraina, Ghoffur, mantan Dubes RI untuk Ukraina, Prof. Yuddi Chrisnandi, perwakilan dari Kemenlu RI Wil. 2 Eropa, Lucky W, Kadisnakerperindag Kota Binjai serta keluarga 9 WNI yang masih di Ukraina, pada Senin (7/3/2022) siang.

Baca juga: Putranya Terjebak Perang Ukraina Rusia, Rutami: Hancur Perasaan Kami di Sini...

Judda mengatakan, dia diperintahkan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi agar masuk ke Ukraina untuk mengevakuasi WNI.

"Alhamdulillah hingga saat ini ada 113 warga Indonesia yang sudah berhasil dikeluarkan dari Kota Kyiv dengan berbagai macam upaya. Mulai dari WNI yang ada di Kyiv, di Odesa, yang ada di Kharkiv, total 113 yang bisa keluarkan dari 80 (orang). Mereka sudah kita pulangkan dengan pesawat Khusus ke Indonesia," katanya.

Dijelaskan Judda, pihak Kementrian Luar Negeri RI bersama pihak TNI sudah masuk Ukraina untuk mengupayakan evakuasi Iskandar dan lainnya ke luar ke arah Polandia.

"Itu misi kami. Jadi, jangan khawatir negara akan hadir kami selalu berkomunikasi bersama pak Iskandar untuk memantau keadaan mereka di sana," katanya.

Untuk diketahui, Iskandar merupakan salah satu WNI yang terjebak di pabrik plastik Chernihiv, Ukraina.

Dari pengalaman keberhasilan mengeluarkan 113 WNI di Ukraina, kata Judda, yang terpenting adalah menciptakan situasi yang tenang dan tidak panik.

Pihaknya merancang keluarnya WNI dari Kyiv sejak tanggal 25-26 Februari 2022. Namun, karena ada pertempuran dan situasi tidak aman maka pihaknya menundanya karena menilai rute evakuasi tidak aman pergerakan WNI dari safe house menuju luar Ukraina.

"Di tengah pertempuran, justru membuat kita menjadi sasaran tembak dari kedua belah pihak. Oleh karena itu kita harus berhati-hati. Makanya tanggal 28 (Maret) kita bergerak untuk mengevakuasi WNI itu," katanya.

Dua opsi evakuasi

Judda mengatakan, pihaknya tetap akan mengupayakan jalur aman untuk mengevakuasi para WNI yang masih terjebak di Ukraina.

Sejauh ini ada dua opsi evakuasi yang direncanakan.

"Pertama menuju ke Kiev dan Leviv karena kami ada disitu. Karena nanti mereka akan dijemput dengan mobil diplomatik menuju ke Chekneov," ungkap Judda.

Saat ini Kyiv dan Lviv, merupakan zona tempur, karena itu pihaknya menunggu jalur aman evakuasi.

"Opsi kedua, kita bawa menuju Belarusia. Kita juga sudah berkomunikasi dengan pihak Rusia agar bisa membawa mereka ke tempat lebih aman ke Belarusia. Jalur ke Belarusia sedikit rusak karena ada jembatan yang diledakkan. Namun, ini akan kita upayakan untuk kedua opsi tersebut. Kedua opsi ini kita lakukan setelah mendapat jalur aman dari kedua negara Ukraina dan Rusia. Baru kita masuk untuk mengevakuasinya," katanya.

Baca juga: 9 Warga Binjai dan Langkat Masih Terjebak di Chernihif Ukraina, Sempat Sembunyi di Bungker Pabrik

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 6 orang warga Kota Binjai dan 3 orang warga Kabupaten Langkat yang bekerja di pabrik plastik milik warga Yordania di Kota Chernihiv, Ukraina hingga kini belum bisa dievakuasi karena jalur aman sedang diberlakukan darurat militer dan jam malam.

Kesembilan orang itu kini tetap berada di dalam pabrik dengan pasokan makanan dan minuman yang cukup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Medan
Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Medan
Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Medan
Diduga Korupsi Biaya Pembangunan Puskesmas, Pejabat Dinkes Labusel Ditahan

Diduga Korupsi Biaya Pembangunan Puskesmas, Pejabat Dinkes Labusel Ditahan

Medan
5 Nama yang Mulai Ramaikan Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut

5 Nama yang Mulai Ramaikan Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut

Medan
Wanita Lansia Tewas Diserang Harimau di Madina

Wanita Lansia Tewas Diserang Harimau di Madina

Medan
Video Viral Wanita Tepergok Curi Kentang di Tapanuli Utara Ditawarkan Hukuman Telanjang atau ke Polisi

Video Viral Wanita Tepergok Curi Kentang di Tapanuli Utara Ditawarkan Hukuman Telanjang atau ke Polisi

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Medan
Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Medan
Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Medan
Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Medan
Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com