Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMK Terkendali, Edy Rahmayadi: Jangan Ada yang Membuat Rakyat Stres...

Kompas.com - 25/05/2022, 05:36 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Sumatera Utara (Sumut) terkendali.

Di Sumut, ada 2.600 ekor terdiri dari kambing, sapi, kerbau, dan domba yang terindikasi PMK. Dari jumlah itu, belum ditemukan laporan kematian.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menilai, kasus PMK di Sumut terkendali. Dia pun meyakinkan daging ternak aman dikonsumsi.

Baca juga: Ada Kasus Positif dan Suspek PMK, 7 Pasar Hewan di Klaten Ditutup Selama 14 Hari

 

Untuk itu, masyarakat diminta tidak panik berlebihan seperti menjual hewan ternaknya tanpa kendali, termasuk takut mengonsumsi daging. Sebab tidak bersifat zoonosis atau tidak menular atau menginfeksi manusia.

Edy berharap, tidak ada pihak yang membesar-besarkan masalah ini sehingga membuat keresahan masyarakat.

Apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha, permintaan hewan ternak untuk kurban tinggi. Pihaknya melalui dinas terkait terus bekerja mengendalikan penyebaran kasus PMK di Sumut.

“Kita berusaha melakukan pengendalian, langsung mengisolasi dan mengobati hewan ternak yang terkena. Kita berharap, jangan ada yang membuat rakyat stres. Masalah ini bisa kita selesaikan dengan baik,” katanya di rumah dinas gubernur, Selasa (24/5/2022).

Langkah yang saat ini tengah dilakukan, sambung Edy, membatasi keluar masuk hewan ternak antarprovinsi bersama TNI/Polri, unsur Forkopimda, dan pemerintah kabupaten dan kota.

Baca juga: PMK di Lumajang Terus Meningkat, Bupati: Dokter Hewan Kami Cukup...

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumut, Azhar Harahap menjelaskan, hingga kini, ternak yang dipastikan positif PMK sebanyak 21 ekor.

Angka pekan lalu tersebut hingga kini belum ada penambahan. 

"Belum ada ternak yang terindikasi mati akibat PMK. Ternak yang sempat tertular, sudah ditangani dan membaik. Penanganan untuk pengobatan masih tertangani pemerintah daerah," tutur dia.

Pihaknya juga sudah membentuk tim pengendalian PMK. Dengan kebersamaan, ia optimistis wabah PMK bisa segera diatasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com