Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Keluarga di Medan Melompat Pagar karena Akses Rumah Ditutup Tetangga

Kompas.com - 31/08/2023, 21:21 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sudah hampir 2 minggu, Jenny (49) dan keluarganya bersusah payah saat hendak masuk ke rumahnya di Jalan Pelajar Timur, Gang Satahi, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.

Pasalnya, akses menuju gerbang masuk ke rumahnya yang memiliki lebar 2 meter itu ditutup pagar besi oleh tetangganya, inisial DB pada 12 Agustus 2023.

Alhasil Jenny dan keluarganya terpaksa menggunakan kursi tambahan dan tangga mini, untuk melewati pagar setinggi 1,5 meter, setiap hendak pulang dan pergi keluar rumah.

Baca juga: Kebakaran Rumah Bengkel di Marelan Medan, Seorang Ibu Tewas

Pantauan Kompas.com, Kamis (31/8/2023) sekira pukul 13.00, Jenny dan suaminya Patar Tampubolon baru saja menjemput anaknya yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) menggunakan sepeda motor.

Setibanya di depan rumahnya, Patar Tampubolon naik ke atas kursi dan memanggil saudaranya yang berada di rumahnya.

Baca juga: Fakta di Balik Insiden Wanita di Medan Siram Air Mineral dan Lempar Sandal ke Arah Jokowi

 

Patar lalu menggendong dan mengoper anaknya melewati pagar kepada saudaranya. Tampak Patar begitu hati-hati agar anak perempuannya tidak terkena pagar besi runcing.

"Inilah yang sekarang kami alami, anakku pergi dan pulang sekolah harus kami transfer (melewati pagar) untuk kebutuhan sehari-hari suami harus melompati pagar," ujar Jenny saat diwawancarai wartawan.

Jenny mengisahkan, sebelum peristiwa terjadi, pada 1983, orangtua Jenny, ER Sitomorang (84) membeli tanah dari DB seluas 2.500 meter.

Dari penjualan itu disepakati, di depan rumahnya diberi akses jalan sepanjang 3 x 15 meter. Kesepakatan itu juga tertulis dalam kwitansi pembelian tanah.

"Penjualan tertulis di kwitansi 27 Oktober 1983, kami menempati rumah ini, sekitar 1985 atau 1986," ujar Jenny.

Saat itu jarak rumah Jenny dan DB sekitar 100 meter. Pada 2021, DB membangun rumah kontrakan, namun dindingnya mepet dengan gerbang pintu masuk rumah Jenny. Dia pun hanya diberi akses 2 meter untuk gerbang masuk ke rumahnya.

"Kami sempat komplain ke Kepling (kepala lingkungan), Kepling bilang tidak mungkin akan ditutup. Lalu dilakukan mediasi. Mediasi pertama (DB) tidak hadir, mediasi kedua yang hadir anaknya, tetap mereka bersikukuh tidak mau (memberikan akses seperti perjanjian awal )," ucap Jenny.

Jenny disarankan keluarganya melapor ke polisi, dia pun menurutinya. Perkara ini kemudian ditangani Polsek Medan Area, Polrestabes Medan, dan akan disidangkan 1 September 2023 di Pengadilan Negeri.

"Puji Tuhan, kami menang di pengadilan tingkat 1, mereka tidak senang, (jadi) naik banding, menang lagi kami di tingkat banding PT Medan, Juli 2023. Sekarang mereka kasasi," katanya.

Mengenai penutupan sendiri, sambung Jenny, dilakukan 12 Agustus 2023. Pihaknya sempat ingin menghancurkan besi penghalang, namun dilarang keluarga DB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Diduga Ngantuk, Bus Tabrak 2 Pejalan Kaki hingga Tewas di Toba

Sopir Diduga Ngantuk, Bus Tabrak 2 Pejalan Kaki hingga Tewas di Toba

Medan
Pantai Pondok Permai di Sumut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Pantai Pondok Permai di Sumut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Medan
Videonya Viral, Bidan Rumah Sakit di Medan yang Remehkan Pasien Dipecat

Videonya Viral, Bidan Rumah Sakit di Medan yang Remehkan Pasien Dipecat

Medan
Disentil Bobby, Anggota Dishub Medan Cabut Laporan Polisi terhadap Pedagang Martabak

Disentil Bobby, Anggota Dishub Medan Cabut Laporan Polisi terhadap Pedagang Martabak

Medan
Pakai Spektrometer, 5 Hektar Ladang Ganja Ditemukan di Sumut

Pakai Spektrometer, 5 Hektar Ladang Ganja Ditemukan di Sumut

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Maju Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Daftar ke 8 Partai, Terakhir Hanura

Maju Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Daftar ke 8 Partai, Terakhir Hanura

Medan
Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Medan
Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Medan
Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Medan
Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Medan
Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Medan
Dipolisikan Usai Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan, Pedagang Martabak Pasrah

Dipolisikan Usai Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan, Pedagang Martabak Pasrah

Medan
PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

Medan
Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com