Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Emak-emak" Perbaiki Kapal Pengungsi Rohingya yang Karam di Deli Serdang

Kompas.com - 10/01/2024, 10:56 WIB
Rahmat Utomo,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Video yang menunjukkan puluhan "emak-emak" menguras air dan memperbaiki kapal pengungsi Rohingya yang karam menyebar di jejaring media sosial.

Peristiwa disebutkan terjadi di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 14.00WIB.

Desa Karang Gading merupakan tempat 157 pengungsi Rohingya mengungsi sementara, sejak terdampar Sabtu (30/12/2023) lalu.

Dilihat dari akun Instagram @medanku, tampak puluhan "emak-emak" berbondong-bondong menguras air di dalam kapal.

Narasi video menyebutkan mereka adalah warga dari Desa Kuala Besar, Kabupaten Langkat yang posisinya berada di seberang Pulau Mercusuar, Desa Karang Gading.

Baca juga: Imigrasi Dumai Kirim Pengungsi Rohingya ke Pekanbaru

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Medan KU ( Medan Talk ) (@medanku)

Setelah hampir selesai menguras air di kapal, mereka tentu berharap agar pengungsi Rohingya segera meninggalkan Desa Karang Gading.

"Air sudah mulai habis kami kuras, siap-siap saja Rohingya kami berangkatkan lagi, ayo semangat semangat," ujar salah seorang wanita dalam video.

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Karang Gading Agus Sanjaya membenarkan aksi warga yang menguras air dan memperbaiki kapal pengungsi Rohingya tersebut.

"Yang menguras bukan (warga) Desa Karang Gading tapi Kuala Besar," ujar Agus Sanjaya saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon seluler, Rabu (10/1/2024) pagi.

Agus Sanjaya mengaku belum bisa memastikan tujuan dari warga melakukan hal tersebut.

Termasuk soal permintaan, mereka yang menginginkan pengungsi Rohingya meninggalkan Deli Serdang, seperti narasi yang ada di dalam video yang beredar.

Baca juga: Rasa Kemanusiaan untuk Pengungsi Rohingya di Deli Serdang dalam Wujud Nasi Bungkus

"(Soal pengusiran) Kalau itu kita belum pasti. Karena mungkin bisa saja (aksi warga karena peduli) kapal itu terdampar di sana terlalu jauh, (jadi) takut hilang mesin-mesinnya, jadi kapal dibawa ke dekat pantai, airnya dikuras, kapal diperbaiki," kata dia.

Meskipun begitu, Agus mengimbau masyarakat yang menolak kehadiran pengungsi Rohingya, untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang merugikan.

"Ini kita kan sedang dalam pembicaraan (soal relokasi pengungsi Rohingya) bahwa segala sesuatu itu (kita selesaikan dengan) kepala dingin, jangan emosi ini kan lagi proses penanganan, ini kita menunggu keputusan (pemerintah)," kata dia.

Di sisi lain, Agus juga berharap, agar Pemerintah memertimbangkan keinginan masyarakat yang meminta pengungsi Rohingya segera direlokasi dari Pantai Mercusuar.

Sebelumnya diberitakan Pemprov Sumut menggelar rapat koordinasi, Jumat (5/1/2024), terkait persoalan ini.

Baca juga: BERITA FOTO: Melihat 157 Pengungsi Rohingya di Pulau Tak Berpenghuni

Rapat ini melibatkan Pemkab Deli Serdang, IOM, hingga UNHCR. Kemudian Pemkab Deli Serdang, memberi waktu sampai 14 Januari 2024 kepada pengungsi.

"Jadi (dari) Pemkab Deli Serdang (pengungsi Rohingya hanya) sampai tanggal 14 Januari 2024 di sana, baru nanti keputusan lebih lanjut, apa yang harus dilakukan?"

"Apakah mendorong ke negara tujuan atau bagaimana nanti itu, nanti ada rapat lanjutannya," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumut, Basarin Yunus Tanjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Medan
Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Medan
Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum 'Debt Collector' Ditangkap

Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum "Debt Collector" Ditangkap

Medan
Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Medan
Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Medan
Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Medan
Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Medan
Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Medan
Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Cemburu, Pria di Medan Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Medan
Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Ingin Masukkan Kerabat ke Taruna Akmil, Pria di Medan Nekat Jadi Mayjen TNI Gadungan

Medan
Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Pabrik Miras Ilegal di Medan Digerebek, 3 Orang Ditangkap

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com