MEDAN, KOMPAS.com - Puluhan orang dewasa hingga anak-anak berbondong-bondong ke Wihara Loka Shanti di Jalan Karya Pembangunan, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (26/5/2021).
Kebanyakan dari mereka terlihat mengenakan pakaian serba putih, baik laki-laki maupun perempuan.
Baca juga: Gerhana Bulan Total Merah Saat Hari Raya Waisak Langka, Terjadi Tiap 195 Tahun
Aroma dupa dan wewangian menyeruak dari dalam vihara umat Buddha etnis Tamil tersebut.
Baca juga: Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Wapres Serukan Pengamalan Kebajikan
Mereka langsung menuju altar utama untuk mengikuti prosesi perayaan Trisuci Waisak 2565 penanggalan buddhis.
Kira-kira pukul 07.00 WIB, proses dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan bendera Panji Buddis di halaman depan vihara.
Umat kemudian masuk ke vihara dan membentuk lingkaran di depan altar utama yang berlatar patung Buddha.
Prosesi selanjutnya, Pradaksina dimulai. Dipimpin para pandita, lingkaran umat ini kemudian berjalan memutari tempat-tempat yang dihormati di dalam vihara itu.
Doa-doa suci dirapalkan umat dalam prosesi memutar searah jarum jam itu.
Usai Pradaksina, kebaktian dimulai. Beberapa pandita secara bergantian mempimpin kebaktian dan menyampaikan Dhamma Desana.
Para umat juga mengkidungkan gita-gita buddhis sebagai akhir dari prosesi kebaktian.
Menariknya, prosesi kebaktian hingga lagu-lagu yang dilantunkan, sebagian besar berbahasa Tamil dan Pali.
"Bahasa Pali adalah bahasa asli dari tempat kelahiran Buddha," kata salah satu pengurus Vihara, UPA Saka Virmala Kirti.
Setelah prosesi kebaktian berakhir, umat diberi kesempatan secara bergantian untuk melakukan perhormatan terhadap Buddha di altar utama.
Setelah itu, prosesi terakhir adalah memandikan arca Buddha. Umat secara bergantian mengguyur air ke arca Buddha kecil yang diletakkan di luar dari gedung utama vihara itu.
Mereka juga merapal doa-doa, memohon untuk disucikan dari segala dosa.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.